Jombang | beritalima.com – Pembelajaran tatap muka direncanakan bulan April 2021 karena seluruh pegawai dinas pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Jombang dan tenaga pendidik (PTK) karena semuanya sudah divaksin.
Demikian hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten (PDK) Jombang Agus Purnomo, SH, usai mengikuti kultum di Masjid Pendidikan yang baru selesai, Senin (8/3/2021) di kantor PDK.
Dalam hal itu ia mengharapkan, tanggal 15 Maret seluruh pendidik dan tenaga pendidik (PTK) sudah divaksin, setelah itu dikasih waktu 7 haru, dan baru mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka.
“Semoga tepat waktu vaksin bagi PTK sehingga perencanaan yang kita rencanakan April bisa terlaksana,” tandasnya.
Lebih lanjut ditegaskan Kadisdik Jombang, bahwa semua satuan pendidik sudah menyiapkan sarana maupun prasarana, tiap depan sekolah selalu ada wastafel ada tempat cuci tangan. Terus yang kedua, kaitan dengan mekanisme pembelajaran, PTK sudah siap. Termasiuk setting, disift yang pertama masuk jam 07.00 – 10.00, jam 10.00 – 13.00.
“Ini kita prioritaskan untuk tenaga pendidik, dengan kehati – hatian itu, kita jaga protokol kesehatan dalam kegiatan belajar mengajar tetap dilakukan,” jelasnya.
Sementara, persiapan yang harus dilakukan masing-masing sekolah adalah memperketat dan mempersiapkan sarana prasarana protokol kesehatan, dengan menyiapkan metode pembelajaran dengan kapasitas 50 persen di setiap kelasnya.
Disamping itu untuk pelajar SMA masih belum bisa dipastikan karena menunggu keputusan dari Ketua Tim Satgas Covid-19 Jombang. Hal ini disampaikan oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan, Jawa Timur, wilayah Kabupaten Jombang, Trisilo Budi Prasetyo.
“Pelaksanaan KBM tatap muka kita masih menunggu jawaban dari Ketua Tim Satgas Covid-19, Ibu Bupati Jombang,” kata Trisilo kepada, Rabu (3/2/2021).
Ia juga mengatakan jika pelaksanaan KBM tatap muka yang direncanakan oleh Disdikbud Jombang dengan Cabdisdik tidak sama.
“Jadi untuk peserta didik jenjang PAUD sampai SMP yang rencana akan dilaksanakan KBM tatap muka bulan depan tidak sama dengan peserta didik jenjang SMA,” ujarnya seraya memungkasi.
Reporter : Dedy Mulyadi
