SAMPANG, Beritalima.com | Sudah lebih dari tiga bulan berlalu sejak laporan kasus pencabulan terhadap seorang gadis berusia 17 tahun di Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, namun keadilan bagi korban masih sebatas janji. Pelaku Basir (24), warga Dusun Nappora Daya, Desa Ketapang Timur, yang telah berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO), hingga kini belum berhasil ditangkap.
Kasus ini bermula dari dugaan pencabulan yang terjadi pada 28 Juli 2025 di Desa Gunung Rancak, Robatal. Laporan resmi diterima oleh Polres Sampang dua hari kemudian, tepatnya 30 Juli 2025. Namun, hingga kini keluarga korban mengaku belum mendapat perkembangan berarti dari penyidik.
“Sudah tiga bulan, kami hanya dijanjikan terus. Sementara pelaku masih bebas,” ungkap salah satu anggota keluarga korban dengan nada kecewa.
Keterlambatan penegakan hukum ini menuai kecaman dari berbagai elemen masyarakat. Aktivis Kopri PMII, KOHATI HMI, hingga LSM MDW Sampang menggelar aksi solidaritas menuntut aparat kepolisian bertindak cepat dan transparan.
Ketua LSM MDW Sampang, Siti Farida, menilai pihak kepolisian lamban dan kurang serius menangani kasus yang menyangkut kehormatan dan masa depan korban di bawah umur.
“Bagaimana mungkin kasus seberat ini dibiarkan menggantung? Korban butuh keadilan, bukan janji,” tegasnya.
Farida menambahkan, sikap aparat yang terkesan abai bertentangan dengan UU Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS), yang menekankan pentingnya perlindungan cepat, efektif, dan berpihak pada korban.
“Kalau memang serius, menangkap pelaku tidak sulit. Polri punya perangkat intelijen canggih. Tapi mengapa pelaku masih bebas?” sindirnya.
Menanggapi hal itu, Kapolres Sampang AKBP Hartono menegaskan pihaknya masih terus melakukan pengejaran terhadap pelaku yang kini berpindah-pindah lokasi.
“Pelaku sudah dinyatakan DPO dan terus berpindah tempat, sehingga agak sulit dilacak,” ujarnya usai serah terima jabatan di Mapolres Sampang, Rabu (29/10/2025).
Hartono juga meminta kerja sama masyarakat untuk memberikan informasi terkait keberadaan Basir. Bahkan, pihaknya menjanjikan penghargaan bagi siapa pun yang membantu mengungkap lokasi pelaku.
“Kami sudah minta bantuan berbagai pihak. Siapa pun yang membantu menangkap Basir akan diberi penghargaan,” tandasnya.
Namun, di tengah berbagai janji dan imbauan itu, korban dan keluarganya masih terus menunggu keadilan yang belum juga tiba, keadilan seakan tertahan di meja penyidik. (FA)








