SURABAYA, beritalima.com| Yayasan Pondok Kasih menggadakan Seminar Kebangsaan Gita Puja Bangsa 2019, dengan menghadirkan empat pembicara pada seminar tersebut yaitu Prof. Harsono, Profesor Ali Maschan Moesa, Letkol Inf. Didi Suryadi, dan Dr. Bambang Noosena dengan Moderator Syuhada Endrayono, SH di Atrium Mall Sutos, Surabaya pada Sabtu (2/11/2019).
Johny Sirait Ketua Pelaksana Pagelaran Gita Puja Bangsa mengatakan, kesenian dipilih karena seni merupakan ekspresi masing-masing agama dan budaya dalam menyatakan doa kepada Tuhannya. Selain itu, seni dipercaya mampu menyairkan perbedaan yang ada.
“Maknanya itu. Dialog juga kita bangun. Dengan berkesenian jadi cair. Karena melibatkan banyak orang, ramai, jadi satu. Ratusan orang datang. Kita tempuh dengan satu paket yang lengkap lah,” ujar Johny pada Sabtu (2/11/2019).
Ia menyontohkan, pagelaran ini menampilkan kesenian hadrah yang mewakili islam, serta tarian daerah berbalut unsur kristiani dan pertunjukan kolosal yang mewakili kristen. Tak hanya itu, berbagai kesenian dari agama dan aliran kepercayaan juga ditampilkan.
“Jadi kalau kita bisa menyanyi bersama, menari bersama, berdoa bersama jadi itulah jati diri bangsa, bisa satu panggung, berdoa bermusik. Itu mencairkan sekat-sekat di masyarakat,” jelasnya.
“Kalau ini dikelola dengan baik, ini akan jadi kekuatan untuk merekatkan relasi antar bangsa. Tujuannya untuk membangun kedamaian, persatuan, kesejahteraan antar mansuia. Ini di Surabaya tapi gaungnya harapannya bisa menginspirasi berbagai tempat di Indonesia,” kata Johny.
Tampak Hadir dari Ikatan Alumni Lemhanas (IKAL) Jatim, lintas suku, lintas Agama, FKUB dan FPK Jatim.
Moch. Efendi, SH yang Hadir mewakili IKAL Jatim dan FPK Jatim, juga menyampaikan bahwa kegiatan tersebut sungguh luar biasa, pasalnya acara seperti ini bisa mempersatukan bangsa, dari semua golongan, etnis, agama.
“Sungguh luar biasa acara seperti ini, dapat menyatukan berbagai etnis, suku, dan agama, alangka indahnya keberagaman ini,” tandasnya. [red]