WONOSOBO, beritalima.com – Pasar merupakan pusat perekonomian bagi masyarakat Keberadaan pasar di sebuah desa diharapkan kehidupan masyarakat desa tersebut akan semakin sejahtera. Hal ini pun terjadi di desa Tlogo Kecamatan Sukoharjo.
Pasar Tlogo yang buka pada pasaran Kliwon (hari pasaran menurut Jawa. Red) menyediakan bernaneka kebutuhan pokok dari sayur hingga pakaian pun tersedia. Sedangkan jumlah pedagangnya sekitar 200 orang ini selalu ramai dikunjungi masyarakat sekitarnya.
Para pedagang dan pengunjungnya pun tidak hanya dari desa ini namun dari berbagai wilayah, salah satunya dari kecamatan Watumalalang.
“Walaupun pasar desa ini hanya buka tiap Kliwon saja namun pengunjungnya sangat ramai.” Ujar Erowati.
Banyak masyarakat berharap pasar ini ditingkatkan tidak hanya buka seminggu sekali sehingga kesejahteraannya menjadi lebih baik lagi.
“Alangkah lebih bagus lagi bila beroperasinya pasar ini tidak hanya pada waktu Kliwon saja namun bisa ditambahkan dengan pasaran lain, pastinya perputaran ekonominya semakin meningkat pula.” Saran Turo warga lain desa yang berbelanja tembakau kesukaannya.
Di tempat terpisah salah pengurus pasar yang enggan disebutkan namanya menyebutkan apa yang disampaikan mereka benar adanya.
“Akan kami pertimbangkan usulan mereka. Walaupun pasar ini dapat dikatakan relatif kecil namun sangat berkontribusi dalam pembangunan desa.” Katanya.
Lanjutnya, rata – rata tiap pasaran kas desa mendapatkan pemasukkan Rp. 200.000, 00. Bila dikelola dengan tepat dapat dipergunakan untuk perbaikan prasarana pasar.
Pada kesempatan sama salah satu tokoh masyarakat yang menyela pembicaraan mengatakan dari pengelolaan lahan parkir saja tahun 2016 dan sebelumnya dapat dimanfaatkan untuk perbaikan jalan menuju pasar.
“Namun untuk tahun 2017 -2018 kami belum tahu dananya akan digunakan untuk apa?” Tuturnya.
Kami ingin kejelasan, harap tokoh masyarakat ini, biasanya tiap tahun di bulan Agustus selalu disampaikan perolehan dan penggunaannya. Namun, sudah 2 tahun ini kami belum mendapatkan penjelasan uang tersebut.
“Disalahgunakan sih tidak hanya kami butuh transparansi saja karena semua hasilnya diserahkan ke kepala desa. Seperti penggunaan sisa tanah yang disewakan ke warga uangnya sudah dipergunakan untuk seragam kesenian Dolalak.” Katanya lebih lanjut.
Sementara itu, kades Tlogo waktu dihubungii pada Senin (12/11) siang di kantor dan di rumahnya tidak berada di tempat. Menurut beberapa perangkat desa yang ada di kantor mereka menjawab kompak tidak tahu mengenai hal tersebut.
“Kami tidak tahu mas, silahkan hubungi langsung pak kades saja.” Jawab mereka. Bersambung. (Faut)