JAKARTA, Beritalima.com– Legislator senior Dapil I Provinsi Riau, Drs H Chairul Anwar Apt meminta Pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) jangan menambah penderitaan masyarakat dengan naiknya sebagian besar jumlah kebutuhan pokok di tengah penderitaan rakyat yang terdanpak wabah virus Corona (Covid-19).
Karena itu, ungkap anggota Komisi VI DPR RI membidangi perdagangan dan Industri tersebut, Pemerintah perlu segera berupaya lebih serius menjaga kestabilan harga bahan pokok masyarakat menjelang hari raya Idul Fitri.
Kami meminta, kata dia, pemerintah jangan lagi menambah penderitaan masyarakat dengan membiarkan harga kebutuhan pokok meningkat bahkan cenderung liar di pasar terutama menjelang lebaran. Masyarkat sudah hidup prihatin di tengah serangan wabah Covid-19 yang cenderung semakin meningkat. “Kami mengharapkan pemerintah gerak cepat untuk mengembalikan dan menahan kenaikan harga bahan pokok yang terus merangkak naik di pasar,” ungkap Chairul di Jakarta, Kamis (14/5) malam.
Seperti diberitakan, Presiden Jokowi juga menyoroti harga bahan pokok yang meningkat. Memasuki hari ke-21 puasa Ramadhan tahun ini, harga bawang merah di pasar tradisional seluruh Provinsi Tanah Air dibanderol Rp 52.250/Kg.
Sejak hari pertama puasa, harga bawang merah telah naik 16,8 persen. Padahal, padahal harga acuan bawang merah yang ditetapkan pemerintah Rp32 ribu per kg. Harga gula juga melambung tinggi. Padahal, Harga Eceran Tertinggi (HET) gula pasir Rp12.500 per kg.
Selain harga bawang yang terus merangkak naik dan harga gula masih tinggi, komoditas lain yang juga mulai merangkak naik seperti daging ayam ras segar. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga 1 kilogram daging ayam ras segar dibanderol di atas Rp 30.000. Sejak awal pertama puasa harga daging ayam telah naik 11,4 persen.
Menanggapi hal tersebut, Chairul mengaku sudah memperingatkan Kementerian Perdagangan saat rapat dengan Komisi VI DPR RI pekan ke-3 April 2020 agar melakukan langkah kongkrit untuk menjamin ketersediaan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
“Kami sudah memperingatkan Kementerian Perdagangan untuk dapat menjamin ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat, sehingga pemerintah bisa menstabilkan harga kebutuhan pokok. Tapi kenyataannya dilapangan malah terjadi kenaikan beberapa bahan pokok. Kami menyayangkan hal ini dan berharap pemerintah melakukan langkah serius untuk menekan harga kebutuhan pokok,” jelas anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Chairul juga menghimbau agar pemerintah menguatkan koordinasi antar lembaga agar bisa memecahkan permasalahan ini. Persoalan kenaikan harga ini tidak hanya menjadi tanggung jawab satu sektor saja, tapi ini multi sektor. Ada sektor perdagangan, pertanian, BUMN, bahkan intansi penegak hukum juga harus dilibatkan terutama jika ada pihak yang memanfaatkan momen ini untuk mengeruk keuntungan.
“Saya harap pemerintah harus kompak dan melakukan sinergi dengan baik. Kami juga berharap agar masyarakat bisa beribadah di bulan Ramadhan dengan khusyuk serta menyambut hari raya dimasa pandemi ini tanpa harus terbebani dengan tingginya harga kebutuhan pokok,” demikian Drs H Chairul Anwar Apt. (akhir)