Kecam Kekerasan Terhadap Wartawan Tempo, Jurnalis di Tulungagung Turun ke Jalan

  • Whatsapp

TULUNGAGUNG, beritalima.com- Kecam kekerasan terhadap wartawan Tempo di Surabaya, ratusan wartawan di Tulungagung, Jawa Timur, yang bergabung dalam Gerakan Journalist Anti Kekerasan (Gejolak), melakukan aksi turun ke jalan, Rabu 31 Maret 2021.

Mereka melakukan aksi dimulai dari Kantor DPRD Kabupaten Tulungagung, menuju Mapolres setempat.

Aksi ratusan wartawan Tulungagung yang turun ke jalan menyatukan suara, dengan terus menyerukan mengecam keras dan menolak keras segala bentuk kekerasan terhadap jurnalis.

Long march damai ini juga sebagai bentuk keprihatinan terhadap Nurhadi, jurnalis Tempo Surabaya, yang mengalami penganiayaan saat menjalankan tugas.

Dalam orasinya ratusan wartawan Tulungagung yang tergabung dalam Gejolak, juga menyuarakan meminta dan menuntut pihak kepolisian agar segera mengusut tuntas serta membongkar aktor intelektual atas penganiayaan yang menimpa Nurhadi.

“Hidup rakyat!! Tolak kekerasan terhadap Jurnalis!!! Usut kasusnya, Usut kasusnya sekarang juga. Kami hari ini jurnalis Tulungagung mengecam keras atas kekerasan terhadap jurnalis yang dilakukan oleh oknum aparat penegak hukum,” seru mereka.

“Menuntut untuk mengusut tuntas aktor intelektual kekerasan yang dialami oleh rekan kami Nurhadi jurnalis Tempo beberapa yang lalu,” seru orator disambut para wartawan dengan seruan kompak “Hidup Jurnalis”.

Kapolres Tulungagung, AKBP Handono Subiakto, didampingi Kasdim 0807, mengatakan, pihaknya berkomitmen atas kejadian yang menimpa jurnalis Tempo Surabaya harus diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku secara profesional dan transparan.

“Kami berkomitmen, khususnya di Tulungagung, kejadian tersebut tidak akan terjadi di wilayah Kabupaten Tulungagung,” ucap AKBP Handono.

Ia berharap, agar komunikasi dan koordinasi antara para awak media di Tulungagung dengan Polres, Kodim 0807, dan Pemda, lebih ditingkatkan.

“Supaya apa yang kita cita-citakan menjadikan kabupaten Tulungagung ini menjadi kabupaten yang ayem tentrem mulyo lan tinoto, dapat benar-benar tercapai,” tambahnya.

Kejadian ini jadi salah satu koreksi buat kami supaya kedepan kita lebih baik lagi, kedepan lebih solid lagi, kedepan bisa bekerjasama lebih baik lagi. Tujuannya untuk kemajuan Kabupaten Tulungagung,” pungkasnya.

Sebagai bentuk keprihatinan atas kekerasan yang menimpa Nurhadi jurnalis Tempo di Surabaya, para jurnalis i Tulungagung juga melakukan aksi tabur bunga pada alat kerja serta kartu pers.

Diakhir aksi, Kapolres Tulungagung dan Kasdim 0807 turut menandatangani petisi menolak kekerasan terhadap jurnalis yang kemudian diikuti para jurnalis. (Dst/editor: Dibyo).

beritalima.com

Pos terkait