ACEH, beritalima.com-Juru bicara Komite Peralihan Aceh (KPA) pusat Azhari cage mengecam pernyataan yang disampaikan oleh Ghazali Abbas, yang selalu memojok dan mendiskretikan Eks Combatan dan Wali Nanggroe Aceh selama ini.
Menurutnya,”Ghazali Abbas janganlah menjadi provokator tua yang selalu menghubungkan eks combatan GAM dengan dana Rp.650 Milyar, dalam hal ini perlu saya tegaskan Dana Rp.650 Milyar tersebut pada masa Gubernur Doktor Zaini dan Wakilnya Muzakir Manaf adalah Dana yang dikelola sendiri oleh beberapa dinas terkait bukan Eks Kombatan yang kelola.
Hemat saya, dana tersebut yang saya tau di kelola sudah sesuai adminitrasi dan tatacara serta spekifikasi, otomatis dinas yang penanggung jawab, bukan Eks Kombatan, ujar Azhari.
Permasalahan itu bukan dengan Eks Kombatan, perlu juga diketahui permasalahannya antara Dinas terkait dengan Masyarakat yang menerima bantuan atau barang yang di serahkan oleh dinas terkait, itupun yang sudah di Verifikasi kalau tidak sesuai tentu tidak diserahkan dan itu sudah clear bahkan sudah selesai semua, apa maksud permasalan itu di ungkit ungkit seakan akan Dana 650 Milyar itu Eks Kombatan Yang makan semua, mungkin ada juga Famili Pak Ghazali Abbas yang menikmati dana tersebut kita kan tidak tau, sebutnya, Kamis-12-02-2020
“Bermakna bukan uang tapi barang yang diterima dan sudah sesuai dengan norma dan standar prosedur yang berlaku, jadi permasalahan ini perlu saya ingatkan kepadap Ghazali Abbas dan semua pihak yang terus menghubungkan dana Rp.650 Milyar dengan eks combatan seakan akan eks combatan GAM telah mengambil Dana Rp 650 Milyar secara tunai,sungguh sangat luar biasa dan selalu dihembuskan menjelang pilkada dan pileg.
“Melihat pak Ghazali Abbas itu apakah beliau masih warasan memikirkan Aceh Sehingga terus menerus menebar kebencian terhadap wali Nanggroe dan Eks Combatan, apa yang menjadi kerugian buat beliau dengan keberadaan lembaga wali dan Eks combatan yang telah membuat adanya Dana otsus untuk Aceh hingga triliyunan bahkan dia juga ikut merasakan.
“Pak Ghazali Abbas, sebenarnya bersyukur saja dengan ada perjuangan GAM, Provinsi Aceh sudah memilik dana otsus yang berlimpah dan sudah bisa dinikmati oleh Masyarakat Aceh secara umum sedangkan eks combatan sampai kini rata rata masih hidup serba kekurangan,begitu juga dengan keberadaan lembaga Wali Nanggroe, dengan adanya keberadaan lembaga ini berarti UUPA dan butir MoU ada yang terimplementasikan dan ini sebagai lambang kekhususan Aceh, seharus nya pak Ghazali berterimakasih pada Eks Combatan yang telah berjuang membuat perubahan Untuk Provinsi Aceh.
“Semua pihak yang ada di Aceh teristimewa Masyarakat Aceh agar tidak mudah terprovokasi dengan isu isu yang tidak jelas dan tidak bisa menunjukkan bukti yang kuat dan tidak jelas yang sengaja dihembuskan untuk mengacaukan suasana damai Aceh.
Kita juga mengingatkan kepada seluruh Eks Combatan bansigom Aceh untuk tidak menanggapi secara berlebihan terhadap berita berita yang tidak jelas dan hoax,yakinlah siapa yang menuai angin pasti akan menuai badai,”Tutup Azhari cage sebagai jubir KPA pusat Aceh,”(A79)