Jombang | beritalima.com – Temuan Situs Pandegong di kawasan Menganto Kecamatan Mojowarno telah dilakukan penyelamatan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang bersama Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Timur pada tahun 2021 ini.
“Penggalian dilakukan selama sepuluh hari mulai tanggal 12 – 21 November 2021. Tiap penggalian situs ditemukan struktur bangunan, ornamen, kerambah, dan arca. Namun pada penggalian situs Pandegong diperdalam dan diperluas ke arah utara dan barat,” kata Yudi, Kasi Budaya, pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, Senin (22/11/2021).
Ia pun menjelaskan bahwa di hari pertama diketahui struktur yang berorientasi utara selatan menyudut ke arah barat sepanjang 160 cm. Struktur itu katanya menyudut kembali ke arah utara sepanjang 35 cm dan menyudut kembali ke arah selatan sepanjang 56 cm.
“Struktur inipun kembali menyudut ke arah utara sepanjang 50 cm dan pada ujungnya menyudut lagi ke arah selatan sepanjang 96 cm,” ujarnya.
Namun dijelaskan Yudi, struktur ini dapat diduga sebagai pembentuk struktur utama sudut sisi barat daya setinggi 100 cm. Selain itu ungkapnya, dugaan kuat penampilan siku dengan sisa dinding tersebut merupakan bagian kaki candi sisi barat bidang selatan.
“Tebal/tinggi struktur ini 100 cm dengan lapisan bata 11 hingga 14 lapis,” jelasnya.
Lanjut Yudi terhadap ekskavasi situs Pandegong, ditemukan ornamen dinding berupa palang Yunani dan motif panil/relung berbentuk persegi panjang. Dari penggalian itupun ditemuan fragmen arca yg berbentuk tokoh maskulin mengenakan penutup kepala jenis Jatamakuta, berhias kelat bahu dan kalung dengan senjata trisula di sisi kanannya.
“Diduga sebagai Nandiswara salah satu penjaga pintu umumnya berpasangan dengan arca Mahakala,” tukasnya.
Sambung Yudi, temuan fragmentaris lain berupa fragmen keramik bagian dasar wadah berjumlah satu buah dan 3 buah fragmen keramik bagian tepian wadah. Warna keramik putih dengan glasir hijau muda.
Namun berdasarkan pantauan media ini, penggalian situs sangat ekstra hati hati untuk penyelamatannya karena banyak pohon – pohon besar yang akarnya tembus ke struktur bangunan candi hingga dilakukan pemotongan dan pencabutan pohonnya tidak asal potong dan asal cabut.
Reporter : Dedy Mulyadi