Kedubes Iran di Indonesia Ajak Media Melihat Kebrutalan Rezim Zionis Israel

  • Whatsapp
Kedubes Iran di Indonesia ajak media melihat kebrutalan Rezim Zionis Israel (foto: abri)

Jakarta, beritalima.com| – Kedutaan Besar (Kedubes) Republik Islam Iran untuk Indonesia ajak media melihat kebrutalan rezim zionis Israel yang telah melakukan agresi secara terag-terangan ke Iran pada 13 Juni lalu dengan konferensi pers serta pemutaran dokumentasi film.

Lebih dari 75 media hadir di kediaman Dubes Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi, di Jalan Madiun No. 1, Menteng, Jakarta Pusat (17/6). Para wartawan disamping mendengar penjelasan sekaligus tanya jawab langsung bersama Dubes.

Salah satu yang film yang ditayangkan oleh Kedubes Iran adalah ketika salah satu penyiar sedang membacakan berita di Kantor TV Iran, bom dari Israel menghancurkan gedungnya. Tampak penyiar perempuan tersebut tidak terlalu cemas, langsung meninggalkan ruangan yang diselimuti debu dan reruntuhan. Beberapa menit kemudian, TV tersebut tetap melakukan siaran.

“Rezim Zionis menyerang kompleks perumahan, gedung-gedung pemerintah, infrastruktur pertahanan, transportasi, dan fasilitas nuklir di berbagai kota di Iran,” kata Boroujerdi. Serangan brutal tersebut dilakukan secara jelas melanggar hukum dan norma internasional.

Dengan serangan terebut, adalah wajar bila Iran melakukan pertahanan membela diri sambil melawan, karena kedaulatan negaranya terancam. “Ini perang yang dipaksakan,” jelas Boroujerdi. Angkatan Bersenjata Iran langsung membalas dengan serangan udara (rudal dan drone) ke Israel. “Apa yang kami serang ke Israel adalah sama dengan yang diserang Israel ke Iran. Kalau mereka menyerang fasilitas militer dan industri, maka kami membalasnya juga ke sasaran tersebut. Kami sangat terukur,” tambahnya.

Yang dilakukan Iran terhap Israel adalah sesuai dengan Pasal 51 Piagam PBB, yakni hak untuk membela diri karena diserang secara illegal. “Seragan oleh rezim Zionis terhadap Republik Islam Iran bukan hanya serangan terhadap Iran, tetapi juga serangan terhadap seluruh sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa dan ancaman serius terhadap perdamaian dan keamanan internasional. Oleh karena itu, Dewan Keamanan PBB wajib turun tangan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghentikan agresi ini,” tegas Boroujerdi.

Agresi rezim Zionis terhadap wilayah Iran harus dilihat dalam konteks yang lebih luas, yaitu sebagai bagian dari pelanggaran hukum dan norma selama beberapa dekade oleh rezim pendudukan ini di wilayah Palestina, Gaza, dan Lebanon. Tindakan-tindakan ini mencerminkan pelanggaran berulang terhadap hukum dan norma internasional, termasuk hukum humaniter dan hak asasi manusia.

Yang lebih brutalnya lagi dari aksi Israel, menurut Boroujerdi, adalah memindahkan medan pertempuran ke wilayah Teluk Persia. “Ini adalah kesalahan strategis besar yang mungkin dilakukan dengan sengaja, dengan tujuan memperluas perang melampaui wilayah Iran. Teluk Persia adalah wilayah yang sangat sensitif dan kompleks, dan setiap perubahan militer di sana dapat melibatkan seluruh wilayah, bahkan dunia,” terang Boroujerdi.

Dihadapan lebih dari 75 media Indonesia, Boroujerdi meminta media Indonesia untuk mendukung perdamaian dan penegakan hukum, serta mengakhiri kejahatan selama beberapa dekade oleh rezim Zionis terhadap umat Muslim dan wilayah tersebut, serta mencerminkan simpati masyarakat Muslim terhadap rakyat Iran.

“Kami terbuka apabila ada masukan dari Pemerintah Indonesia untuk membicarakan penyelesaian konflik ini,” ungkap Boroujerdi.

Jurnalis: Abri/Rendy

 

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait