Kegiatann Coffe Morning Kodim.1510/Sula, Kapolres Sebut, Sekelompok Orang Mengklaim Dirinya BARANUSA

  • Whatsapp

KEPULAUAN SULA,beritaLima,com||Kegiatann Coffe Morning Kodim.1510/. Kapolres Kepulauan Sula mengajak semua elemen masyarakat khususnya di Kabupaten Kepulauan Sula untuk menjaga stabilitas keamanan menjelang pemilihan legislatif 2024 mendatang.

Ajakan tersebut disampaikan Kapolres ini dalam kegiatan coffee morning Kodim 1510/Sula bersama Pemerintah Daerah (Pemda) serta komponen masyarakat yang berlangsung di Aula Makodim 1510/ Sula, Desa Pastina Kecamatan Sanana Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) Maluku Utara, Rabu (27/9/23) sekitar Pukul 09.47 Wit.

Kapolres Kepulauan Sula AKBP Cahyo Widyatmoko dalam sambutannya, menyampaikan, bahwa intinya, terkait dengan situasi dan kondisi di Kabupaten Kepulauan Sula tentunya penting kita ketahui. Yang pertama, situasi dan kondisi Khamtibmas pada umumnya cukup kondusif,yang namanya konflik sosial baik vertikal maupun horisontal masi bisa kita kendalikan, “kata Cahyo

Lanjut Cahyo, Bahwa di Kepulauan Sula ada konflik sosial yang kalau kita tidak tangani dengan serius akan menjadi besar, ada sekelompok orang yang mengaku dan mengklaim dirinya sebagai Barisan Raja Raja Nusantara atau (BARANUSA),di 2023 ini, mengaku sebagai Sultan Sula.

“Namun faktanya setelah kita kroscek figur figur yang mengaku sebagai Sultan maupun Panglima, ternyata figur figur tersebut adalah orang orang yang dulunya pernah bermasalah dengan hukum dengan kasus korupsi dan pernah menjalani hukuman, “kata Cahyo

Untuk itu, kata Cahyo, Hasan Gailea yang mengaku sebagai Panglima Baranusa melakukan upaya ilegal dengan melakukan perampasan besi tua di Kepulauan Sula lalu menjualnya, jadi Baranusa ini untuk menggiring opini kepada supaya masyarakat mengakuinya, namun tujuan mereka intinya meminta uang dengan cara intimidasi dan ancaman.

“Cahyo meminta jangan sekali sekali mengakui yang namanya organisasi BARANUSA, itu karena tidak memenuhi persyaratannya, “ungkapnya

Selanjutnya,untuk saat ini di Kepulauan Sula yang sedang hangat yakni aksi dari mahasiswa (GMNI Sula) terkait dengan masalah Jembatan Baleha, sebenarnya ini sangat sederhana mereka menginginkan hadirnya pemimpin pejabat Bupati atau Wakil Bupati untuk memberikan jabawan atau alasan kenapa tuntutan mereka selama bertahun tahun sejak 2021

Namun tidak direspon oleh pemerinta daerah terkait dengan pembangunan jembatan baleha, memang ini hanya sekelompok orang tapi saya yakin ini mewakili masyarakat banyak orang, apa yang di surakan oleh adik adik mahasiswa ini, jangan menganggap permasalahan sepeleh,apapun yang di suarakan oleh masyarakat mari kita dengar, “ujar Cahyo

“Mari kita hadir sama sama untuk menjelaskan permasalahan terkait dengan pembangunan kali jembatan baleha yang sampai saat ini berhenti pengerjaannya, karena dinyatakan gagal, kita harus menjelaskan kepada mereka upaya upaya yang dilakukan untuk pembangunan jembatan baleha ini, “harap Polres Kepulauan Sula

Sementara itu, Wakil Bupati Kepulauan Sula M.Saleh Marasabessi dalam sambutannya, mengatakan bahwa, dalam rangka memasuki pemilu 2024, pihaknya mengapresiasi yang sebesar besarnya kepada Dandim 1510/Sula yang telah membuka kegiatan ini, “ucap Saleh

Lanjut Saleh, sebentar lagi kita dihadapkan dengan pemilihan legislatif di tingkat daerah dan provinsi ini, tentunya harapan kita semua agar rasional, sehingga nantinya apa yang di hasilkan sesuai dengan apa yang di harapkan dan berkualitas.

“Marilah kita hadapi ini dengan rasional tidak dengan tempramen,apa yang di sampekan oleh Kapolres awal awal ini sudah terjadi gejolak, ini mungkin karena faktor politik yang akan di bawah kesana,sehingga saya tekankan awal awal kurangi tempramen tingkatkan rasional kita untuk melihat negeri ini kedepan, “kata Saleh

Menurutnya, Apa yang tadi di sampaikan Kapolres, saya sudah dihadapkan berulang ulang, kemarin juga dengan mahasiswa HMI ada tekanan tekanan untuk pemerinta daerah terhadap Jambatan Baleha, bahwa jembatan ini sudah mendapat perhatian dari pemerintah daerah, cuma komunikasi yang kurang bagus, hal ini akan saya sampaikan kepada Bupati, Sekda dan Kadis PU untuk segera bisa menjelaskan ini kepada masyarakat Desa Baleha, “ujarnya

“Jangan sampai yang saya bilang tadi hal hal politik di bawah ke rana ini, karena nanti akan menimbulkan perpecahan,kita boleh berbeda tapi persatuan di atas segala galanya. Pada Februari kita ada pemilihan legislatif, kalau untuk di daerah ini bagaimana menurut saudara saudara yang terbaik itu yang nanti saudara pilih, jangan provokatif, supaya kita mempunyai perwakilan yang berkualitas untuk membangun negeri ini, ini yang harus kita jaga dengan baik.

Untuk masalah jembatan baleha ini saya terus berkomunikasi dengan mahasiswa STAI Baabussalam Sula dan saya pernah sampaikan bahwa jembatan baleha itu konstruksi pajak nilainya juga di atas puluhan milyar, “ungkapnya

“Sedangkan dana daerah ini sangat terbatas untuk belanja modal kurang lebih 200 milyar sekian, sehingga jembatan Baleha ini sebaiknya kita komunikasikan dengan balai untuk mendapat dukungan, sebab dana anggaran daerah ini bisa kita manfaatkan untuk yang lain lain

Kemarin dari balai juga suda menyetujui tetapi dari PU sampai sekarang saya belum tau tindak tanduknya seperti apa,ini saya bilang miskomunikasi,kita koordinasikan dengan baik sehingga bisa berjalan dengan baik.

Saudara saudara semuanya,rekan rekan wartawan mari kita menulis informasi yang baik jangan ada memprovokasi keadaan yang pada akhirnya masyarakat awam ikut terpancing dan kemudian merusak sistem di negeri ini

“Kegiatan ini merupakan sarana komunikasi, sharing informasi, saling bertukar pikiran, meningkatkan interaksi dan koordinasi yang baik sehingga dalam menghadapi pemilu 2024 nanti dapat mewujudkan Pemilu yang damai, jujur dan adil, “tindasnya. [dn]

beritalima.com

Pos terkait