Kehebatanmu Ibu

  • Whatsapp

Ilustrasi. (Foto: Pinterest)
Oleh Firda Junita

beritalima.com | Perempuan, jadikanlah kakimu sendiri sebagai tumpuan, jangan sering mengandalkan. Memang siapa yang kau harapkan?Lelaki yang katamu baik dan tampan?
Ibu. Seorang ibu adalah sosok malaikat tanpa sayap yang mampu melakukan apapun untuk anaknya. Begitu juga dengan Ibuku.

Aku terlahir dengan keluarga yang lengkap. Ayah dan Ibuku sibuk bekerja sejak aku masih kecil. Walaupun sibuk bekerja, kedua orangtuaku tidak pernah lupa untuk memperhatikan anak-anaknya. Terlebih lagi dengan ibu. Hubungan kami sangat dekat satu sama lain.

Aku sudah memahami kesibukan Ibuku yang tidak sama dengan ibu temanku yang lain sejak aku kecil. “Menjadi perempuan itu harus mandiri. Berdiri di kaki sendiri. Karena hidup tidak selalu sesuai impian, bersiaplah untuk segala hal yang akan datang,” kata Ibu.

Seringkali aku mendengar kalimat itu keluar dari mulut Ibuku. Dulu aku memang tidak benar-benar memahami maksud dari ucapannya. Tapi seiring berjalannya waktu, aku mulai memahaminya.
Saat akhir dari masa sekolahku, perkataan ibu menjadi kenyataan. Ayah pensiun dari pekerjaannya dan kondisi perekonomian keluarga kami berubah cukup signifikan. Walaupun tidak mudah, ibu mampu mengatasinya dan berganti peran menjadi tulang punggung keluarga.

Di tengah kesulitan yang sedang kami hadapi pada saat itu, ibu tidak pernah menyerah dengan pendidikan kami. Menurutnya, pendidikan adalah hal yang sangat penting. “Pendidikan itu penting. Ibu tidak bisa memberi bekal apa-apa untuk kamu dan kakakmu kecuali ilmu,” kata Ibu.
Banyak sekali perjuangan yang telah ia lakukan untuk keluarga kami. Jika ibu kelelahan, sesak nafas yang dideritanya akan kambuh. Pada saat itu terjadi, ia akan berbaring di tempat tidur dan mengeluh dadanya sesak. Aku tidak sanggup melihat Ibu sakit. Tuhan, aku sangat menyayanginya.

Suatu hari aku menangis kencang dan mengeluh kepada ibu bahwa Tuhan tidak adil karena aku tidak lulus pendaftaran mahasiswa baru di kampus impianku. Pada saat itu aku merasa gagal, tapi dengan sabar ibu memberiku pelukan hangat dan berkata semua akan baik-baik saja.
Di lain waktu aku melihat ibu sedang berdoa dengan isak tangis. Aku mendengar ibu menyebut namaku dalam doanya. Ibu berdoa kepada Tuhan untuk melindungiku, untuk kesehatanku, pendidikanku, dan segala yang aku cita-citakan dipermudah jalannya.

Aku memang belum bisa membahagiakan wanita yang melahirkanku. Tapi, aku bertekad untuk tidak melakukan hal yang akan mengecewakannya. Tuhan, terima kasih sudah mengizinkanku tumbuh besar bersama ibu yang hebat.

Ibu, terima kasih sudah menjadi wanita yang luar biasa. Terima kasih sudah melahirkan, membesarkan dan mendidikku. Terima kasih atas kasih sayang dan pelukan hangat yang sudah ibu berikan kepadaku. Aku menyayangimu, Ibu.

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait