Kehidupan Nelayan Galesong Terlilit Lingkaran Kemiskinan

  • Whatsapp

Citizen Reporter
Laporan: Mujtahida
Mahasiswa KPI FDK UIN Alauddin Makassar

Masyarakat pinggiran pantai Ujunga Desa Bentang Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar sebagian besar merupakan nelayan yang hanya mengandalkan penghasilan dari melaut. Setiap hari para nelayan melaut tanpa ada batasan waktu kecuali saat-saat tertentu seperti cuaca yang tidak mendukung.

Nelayan atau biasa masyarakat menyebutnya sebagai “pabiring”menggunakan perahu jenis lepa-lepa (perahu berbahan kayu) yang harganya dapat ditaksir kurang lebih Rp. 10 juta. Setiap hari pabiring memiliki beberapa kegiatan melaut seperti rinta’, parawe, a’lanra sikuyu (menjaring kepiting), akkurita (gurita), dan sebagainya.

Rinta adalah kegiatan memancing ikan berukuran kecil yang sebagian hasilnya nanti dijadikan sebagai umpan parawe. Parawe sendiri adalah kegiatan memancing ikan yang hampir sama dengan rinta’, tetapi bedanya parawe memancing ikan yang berukuran lebih besar.

“Kadang-kadang hasil parawe sedikit, kadang-kadang juga banyak, kalau sudah dijual biasanya hanya dapat Rp. 100 ribu sampai Rp. 500 ribu saja, belum lagi bensin yang digunakan lepa-lepa cukup banyak yang harus dibayar” ujar salah seorang nelayan Dg Tutu.

Perekonomian dan kehidupan para pabiring itu, berkutat dan dililit dengan lingkaran kemiskinan. Pendapatan yang tidak menentu memaksa mereka mencari pekerjaan tambahan seperti menawarkan jasa antar jemput bagi wisatawan yang ingin menyeberang ke Pulau Sanrobengi. Pekerjaan ini pun hanya sesekali saja. Tarif yang di kenakan hanya 20 ribu perorang.

Dampak dari melemahnya perekonomian para nelayan sangat mempengarhi kelanjutan pendidikan anak mereka. Rata-rata pendidikansebagian anak mereka hanya sampai SMA saja, bahkan ada juga yang tak menyekolahkan anak mereka karena alasan membantu ayahnya melaut.

Mengenai bantuan untuk para nelayan, mereka hanya bisa menelan janji saja. “Sudah pernah ada yang datang mendata, katanya untuk dapat bantuan, tapi sampai sekarang tidak ada” ujar Dg Kebo.

Masyarakat Pabiring berharap adanya bantuan dari pemerintah agar perekonomian mereka lebih baik lagi dan tidak hanya bergantung dari hasil melaut saja.

Ketgam:

Perahu para nelayan yang sudah siap melaut mencari ikan tangkapan. (foto:mujtahuda)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *