BONDOWOSO, beritalima.com – Kejaksaan Negeri (Kejari) Bondowoso menjemput paksa seorang terdakwa kasus korupsi pembangunan jalan, berinisial RM, warga Kabupaten Jember, pada Senin malam (14/7/2025).
Sebelumnya RM berstatus tahanan kota saat menjalani proses hukum terkait proyek rekonstruksi jalan Bata–Tegal Jati tahun anggaran 2022. Ia sempat divonis 1 tahun penjara dan denda Rp 100 juta oleh Pengadilan Tipikor Surabaya. Namun, RM mengajukan banding.
Mahkamah Agung kemudian memperberat hukumannya menjadi 4 tahun penjara dan denda Rp 100 juta. Kepala Kejari Bondowoso, Dzakiyul Fikri, menyatakan bahwa perkara tersebut kini telah berkekuatan hukum tetap (inkracht).
“Perkara ini telah inkrah. Kami laksanakan eksekusi malam ini,” ujar Fikri usai penangkapan sekitar pukul 22.30 WIB.
Eksekusi dilakukan oleh tim Kejari Bondowoso bersama empat anggota TNI dari Kodim 0822 Bondowoso, sebagai bentuk tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) antara Panglima TNI dan Kejaksaan Agung RI.
Berdasarkan pantauan di lapangan, penangkapan berlangsung cukup menegangkan. RM yang saat itu tengah berkumpul bersama keluarga di rumahnya, mengenakan kaus oblong dan celana pendek.
Saat digiring ke mobil tahanan, RM terlihat memakai rompi tahanan berwarna merah muda dan menutup wajahnya dengan baju bermotif kotak-kotak. RM kemudian langsung dibawa dan dieksekusi ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Bondowoso.
Untuk diketahui, RM merupakan salah satu dari tiga tersangka kasus dugaan korupsi proyek rekonstruksi jalan Bata–Tegal Jati tahun 2022.
Selain RM, turut ditetapkan sebagai tersangka adalah Kepala Dinas berinisial M dan kontraktor pelaksana BS. Dalam kasus ini, negara ditaksir mengalami kerugian lebih dari Rp 2 miliar dari total anggaran proyek senilai Rp 4 miliar lebih.
RM diketahui berperan sebagai pengendali perusahaan pelaksana proyek tersebut.
Jika ingin disesuaikan untuk portal berita tertentu atau dengan gaya penulisan yang lebih formal/cepat, saya siap bantu. (*/Rois)
