MEDAN – Kekompakan Patricia Boru Siahaan dan Heppy Ferinda sering menjadi perbincangan warga. Istri Pasangan Calon (Paslon) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus tersebut sering terlihat kompak dalam beberapa kegiatan.
Kekompakan istri Paslon nomor dua dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumut tersebut dinilai warga sebagai penguat bagi suami mereka yang bertarung dalam kontestasi Pilkada Sumut.
Menurut warga tidak semua Paslon dalam Pilkada yang berani memperlihatkan istri mereka di muka umum. Pasalnya keberadaan istri belum tentu dapat menguatkan penggalangan simpatik publik.
“Kalau yang kita lihat kan berbeda. Bahkan dalam beberapa pertemuan apabila kedua wanita itu ikut mereka langsung menempatkan diri sesuai porsinya. Contohnya ketika suami mereka menyapa kau orang tua, pasti Patricia dan Heppy menyapa anak anak. Saya pernah melihat di Porsea. Ibu Patricia bermain dengan anak anak di depan sebuah warung,” terang seorang warga, Rumondang Siagian,47.
Bukan hanya saat mendampingi suami suami mereka, warga juga pernah melihat kedua istri pejabat tersebut berbincang dengan kompak di salah satu cafe di Balige.
“Bukan hanya pak Djarot dan Sihar yang mesra boncengan di pasir putih. Istri mereka juga kompak. Hal inikan dapat menjadi gambaran bahwa mendukung perjuangan suami. Semoga saat menjalankan tugas nanti tetap demikian,” terang warga lainnya, Realita Mei(34).
Saat di temui di Medan, Patricia Siahaan mengaku bahwa kebersamaan dan kekompakan itu bukan hanya pada Heppy. Tetapi juga pada anak anak Djarot Saiful Hidayat.
Menurut ibu dua anak tersebut, keluarga Djarot sangat bersahabat dengan semua kalangan. Dalam beberapa kali pertemuan, Patricia melihat keluarga tersebut cepat menyatu dengan orang orang yang di sekitarnya.
“Kalau dekat bukan karena Pilkada. Kami memang orang orang yang mudah bersahabat,” kata Patricia sambil tertawa.
Patricia menjelaskan bahwa membangun kebersamaan bukan hanya dengan Heppy saja. Membangun kebersamaan itu menurut Patricia sangat penting karena kebersamaan itu merupakan dasar kehidupan.
“Bersama dalam perbedaan, bersama dalam membangun lingkungan sosial, dan bersama memberikan pencerahan kepada setiap insan,” ujarnya.(*)
———————