SURABAYA, Beritalima.com-
Anggota DPRD kota Surabaya Imam Syafi’i mengaku kaget dengan data dinas sosial atau dinsos Surabaya tentang angka kemiskinan di kota Surabaya turun drastis.
Imam menyebut berdasarkan data dinsos angka keluarga miskin atau Gamis di Surabaya cuma 74.000 atau sama dengan 26.000 KK.
“Kemarin Komisi D rapat dengan dinas sosial, saya terus terang kaget sekaligus ingin ketawa sebetulnya. Karena ternyata angka keluarga miskin di Surabaya itu, menurut data yang disampaikan dinas sosial tinggal 74.000 sekian ya, sekitar 74.000 jiwa warga Surabaya atau sama dengan 26.000 KK,” terangnya, Selasa (12/11/2024).
Selain itu pihak terkait juga mengklaim kemiskinan ekstrim di Surabaya sudah tidak ada.
Padahal menurut anggota komisi D tersebut, tahun lalu angka kemiskinan ekstrim di kota Surabaya mencapai ratusan ribu.
“Nah miskin ekstrim sudah enggak ada katanya, terus terang saya kaget, juga geli karena setahun yang lalu saya melihat angkanya sekitar 200 atau 300.000 dari masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang mencapai 1,3 juta,” papar Imam.
Dia menyebutkan, dari angka 1,3 juta itu, politisi partai Nasional Demokrat (NasDem) tersebut terverifikasi menjadi Gamis dan miskin ekstrim sebanyak 300.000 jiwa
Artinya terdapat 1 juta warga yang dulu MBR tidak dinyatakan gamis atau gamis ekstrem padahal kenyataannya mereka tetap di bawah garis kemiskinan.
“Lebih mengagetkan lagi ternyata tinggal 74.000,” pungkasnya.(Yul)