MADIUN, beritalima.com- Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), menetapkan Kelurahan Rejomulyo Kecamatan Kartorharjo, sebagai Pra Desa/Kelurahan Tanggap Bencana (Pra-Destana).
Pengukuhan Rejomulyo sebagai kelurahan Pra-Destana, dilakukan Walikota Madiun, di Bumi Perkemahan Ngrowo Bening, 17 November 2020.
Walikota Madiun, H. Maidi, mengatakan, beberapa kelurahan memang sudah dipersiapkan sebagai kelurahan tanggap bencana. Karena itu, kalau nanti ada air kiriman air dari atas sewaktu waktu, semua sudah bisa mengantisipasi.
“Mulai dari alat dan tempat, semua sudah dipersiapkan. Walaupun sungai sudah kita bersihkan, tapi bagaimanapun, lingkungan atau masyarakat harus kita beri ilmu tentang tanggap bencana. Kita beri wawasan itu. Sehingga sewaktu waktu umpama ada bencana, lingkungan sudah tidak kaget lagi. Jangan sampai kita tidak siap, tahu tahu ada bencana,” ucap H. Maidi.
Menurutnya, ada tiga kelurahan di Kota Madiun yang rawan bencana,. Yakni Tawangrejo, Kelun,dan Rejomulyo, ketiganya berada di Kecamatan Kartoharjo. “Tapi tahun lalu sudah tidak banjir. Namun kita harus tetap waspada,” tandasnya.
Pra Destana ini, paparnya, dibentuk untuk mengantisipasi dan menanggulangi rawan banjir di daerah timur ketika ada bencana.
“Petugas bencana harus terampil. Yang kemampuannya setengah setengah, jangan ikut ikutan. Jangan sampai bencana membawa kesedihan dan kesusahan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kota Madiun, Agus Hariyono, menjelaskan, kegiatan ini bertujuan agar masyarakat memiliki kemampuan jika ada ancaman bencana. Diantaranya banjir.
“Kemudian mampu mengorganisir demi mengurangi resiko dan dampak bencana. Lalu, agar masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana dapat melindungi diri dan harta benda dari dampak kerugian,” terangnya,
Kegiatan yang menghadirkan narasumber dari BPBD Provinsi Jawa Timur ini, diikuti sekitar 50 peserta dari unsur Linmas, PKK, masyarakat dan pemuda.
Selain walikota, hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Sekda, Rusdiyanto, dan puluhan petugas dari BPBD Kota Madiun. (Adv/Dibyo).
H. Maidi (atas).
