Kemarau Panjang Landa Trenggalek, Forkopimda Turun Langsung Distribusikan Air Bersih

  • Whatsapp

TRENGGALEK, beritalima.com

Kemarau panjang yang tengah melanda Trenggalek sejak beberapa bulan terakhir, berdampak besar terhadap ketersediaan air bersih untuk warga. Sampai saat ini, menurut data yang ada pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek bahwa kekeringan sudah meliputi 47 desa.

Melihat itu, jajaran Forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kabupaten Trenggalek yang dipimpin langsung oleh bupati segera turun tangan dengan meninjau salah satu lokasi kekeringan tepatnya di RT.31, RW. 06, Desa Cakul, Kecamatan Dongko pada Kamis, (17/10/2019) lalu.

Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin di dampingi Kapolres dan Dandim 0806 tanpa risih turut serta dalam pendistribusian serta membagikan air bersih langsung kepada warga. Dikatakan Bupati, krisis air yang tengah terjadi sejumlah wilayah di Kabupatan Trenggalek akhir-akhir ini merupakan akibat rendahnya curah hujan.

” Kemarau yang terjadi sejak bulan Maret 2019 kemarin ini memang termasuk panjang, sehingga membuat sumur dan sumber-sumber air mengering,” ungkap Bupati kepada beritalima.com disela kesibukannya menuangkan air bersih ke timba-timba warga.

Bupati yang akrab disapa Gus Ipin itu mengatakan jika Kabupaten Trenggalek tahun ini mengalami musim kemarau yang cukup lama. Akibatnya dibeberapa wilayah terjadi kekeringan dan kekurangan air bersih. Sebenarnya, jajaran Forkopimda telah melakukan berbagai upaya penanggulangan dengan bersama-sama mendistrisbusikan kebutuhan air bersih untuk warga.

“Pemkab melalui BPBD tiap hari juga telah menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat dengan beberapa titik sasaran. Polres pun atas inisiatif mandiri membantu warga diwilayahnya dengan ‘patroli gentong’ mereka,” ujarnya.

Dalam sehari, Pemerintah telah mendistribusikan air bersih sedikitnya 450 sampai 500 titik se Kabupaten Trenggalek. Dikecamatan Dongko saja, di satu titik bisa menjapai 23 ribu liter. Oleh karenanya sinergitas dan gotong royong lintas sektoral baik dari Pemerintah Kabupaten melalui BPBD, TNI, Polri serta instansi terkait lain mutlak sangat diperlukan agar bisa menjangkau masyarakat lebih luas lagi.

“Karena keterbatasan kendaraan pengangkut maka harus bergilir dalam melakukan pendistribusian. Tapi minimal dengan ini, kebutuhan primer untuk air bersih (memasak, mandi dan cuci_red) bisa terbantu,” kata suami Novita Hardiny itu.

Senada, Kapolres Trenggalek AKBP Jean Calvijn Simanjuntak ketika mendampingi Bupati meninjau pendistribusian air bersih pun menjelaskan bahwa selama ini pihaknya melalui jajaran Polsek secara swadaya telah menyalurkan juga air bersih kepada warga.

“Dari Polres Trenggalek ada tiga Polsek yaitu Polsek Dongko, kemudian Polsek Tugu dan Gandusari yang telah memodifikasi kendaraan patroli mereka dengan ditambahkan bak tandon air untuk dibagikan warga,” terang Jean Calvijn.

Mantan Kasubdit l Ditresnarkoba Polda Metro Jaya itu juga sempat menunjukkan salah satu kendaraan patroli dari Polsek Dongko yang telah dimodifikasi sedemikian rupa agar bisa digunakan mengangkut air bersih untuk kemudian dibagikan kepada masyarakat. Hal ini sebagai salah datu bentuk kesiapan menghadapi kebencanaan jajaran Polres Trenggalek dalam mendukung stake holder terkait lainnya.

“Kapasitas tandon airnya sekitar 1.700 Liter. Dalam sehari, distribusi air bisa dilakukan 2 hingga 3 kali dengan titik lokasi yang berbeda termasuk beberapa sekolah dan puskesmas yang kekurangan air. Semoga apa yang kami lakukan ini bermanfaat secara utuh demi kepentingan masyarakat Trenggalek,” pungkasnya. (her)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *