Jambi – PT Sharia Multifinance Astra (PT SMA) melalui brand pembiayaan syariahnya, yaitu AMITRA yang juga bagian dari unit usaha PT Federal International Finance (FIFGROUP), menghadirkan kembali salah satu layanan pembiayaan syariah, yaitu AMITRA Gold (AMIGO) yang merupakan pembiayaan emas logam mulia. Pembiayaan ini merupakan solusi bagi masyarakat yang ingin melakukan pembelian emas logam mulia untuk investasi dengan cara yang lebih aman di masa pandemi. Kini, melalui produk AMIGO, masyarakat yang ingin membeli emas dapat dilakukan dengan cara dicicil dengan jangka waktu yang dipilih oleh konsumen tentunya dengan menggunakan pembiayaan syariah.
AMITRA merupakan salah satu unit usaha syariah FIFGROUP yang melayani pembiayaan pemorsian haji reguler, haji khusus, umrah, aqiqah, kurban, serta pembiayaan syariah lainnya. Semua pembiayaan yang ada di AMITRA menggunakan akad berbasis syariah yang sesuai dan telah mengikuti standar regulasi yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Peraturan OJK (POJK) Nomor 10/POJK.05/2019 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan Syariah dan Unit Usaha Syariah Perusahaan Pembiayaan.
Presiden Direktur PT SMA, Inung Widi Setiadji, mengatakan bahwa saat ini emas menjadi salah satu instrumen investasi yang banyak dipilih oleh masyarakat Indonesia. Keamanan dan minimnya risiko pada investasi emas menjadi alasan utama banyak masyarakat di Indonesia memilih investasi emas.
“Investasi emas menjadi pilihan yang digemari oleh banyak masyarakat Indonesia. Kita tahu bahwa harga emas pernah mencapai angka di atas Rp 1 juta per gramnya, sehingga AMITRA melalui produk AMIGO ini dapat dijadikan solusi untuk masyarakat Indonesia yang ingin melakukan pembelian emas logam mulia untuk investasi atau disimpan,” kata Inung pada Selasa (22/06/2021).
Berdasarkan data yang ditunjukkan pada laman goldprice.org terkait dengan harga emas selama 10 tahun terakhir terjadi peningkatan yang sangat signifikan, di mana pada tahun 2011 tercatat harga emas dibanderol di bawah Rp 450 ribu per gram, sementara itu terjadi peningkatan harga dengan puncaknya ada di bulan Juli 2020 yang mencapai angka di atas Rp 1 juta per gramnya. Saat ini terjadi penurunan terhadap harga emas diakibatkan salah satunya oleh kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini.
Sumber Gambar : https://goldprice.org/id/gold-price-charts/10-year-gold-price-history-in-indonesian-rupiah-per-gram
Beberapa waktu belakang emas mulai dilirik masyarakat, karena harganya yang mengalami penurunan yang cukup signifikan. Pada tanggal 28 Juli 2020, harga emas menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah. Sementara itu, saat ini per tanggal 22 Juni 2021 berdasarkan data yang dikutip pada goldprice.org senilai Rp 825 ribu per gram.
“Masyarakat melihat ini sebagai momen yang baik untuk membeli produk emas,” ungkap Yulian Warman selaku Direktur PT SMA.
“Para pembeli banyak berminat pada produk AMIGO untuk emas dengan berat 10 gram dan 5 gram,” kata Yulian sembari menambahkan bahwa peminat investasi emas banyak yang berasal dari kalangan milenial sama sepertinya peminat reksa dana.
Mengutip hasil survei Jakpat pada Februari 2021 menunjukkan bahwa sebanyak 46% responden di Indonesia memiliki investasi emas. Persentase itu menjadi yang tertinggi disusul oleh investasi reksa dana sebanyak 32% dan investasi deposito bank sebanyak 30%.
Bagi masyarakat Indonesia yang ingin menggunakan jasa produk AMIGO, persyaratan dari AMITRA sangat mudah, yaitu hanya dengan Kartu Tanda Pengenal (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) dan cukup membayar biaya administrasi mulai dari Rp 450 ribu. Dengan syarat KTP dan KK, masyarakat Indonesia sudah bisa memiliki emas logam mulia di AMITRA. Hanya dengan mengakses link bit.ly/AMITRA-SolusiSyariahPR, masyarakat yang memiliki ketertarikan untuk membeli produk emas logam mulia dapat mengetahui informasi lebih lanjut terkait program jasa pembiayaan syariah AMIGO yang ditawarkan.
Pelanggan dapat melakukan pengajuan pembiayaan emas logam mulia mulai dari 5 gram hingga 100 gram. Produk AMIGO ini diawasi langsung oleh OJK dan Dewan Pengawas Syariah Majelis Ulama Indonesia (MUI).
(rr)