Bima NTB.beritalima.com|
Usai memberikan benih bawang merah di Sape kemarin (6/12) H.Muhammad Syafrudin,ST,.MM anggota DPR RI Komisi IV melanjutkan memberikan bantuan benih padi inpari 42 hasil kerjasama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTB yaitu menanam padi berkuliatas dengan sistim jarwo super dan setelah panen benih tersebut dikembalikan lagi kepada petani untuk bisa dipakai benih untuk disemai dan ditanam.Pada selasa (7/12/21).
” Saya menyerahkan 2,9 ton semoga bisa bermanfaat dan membantu petani kita dalam pengadaan benih,” kata kandidat doktor administrasi publik dari universitas brawijaya tersebut yang lebih akrab disapa HMS dihadapan para petani yang akan mendapatkan bantuan benih tersebut, HMS meminta maaf karena semuanya serba terbatas disebabkan kondisi kita yang masih prihatin dengan covid 19.
Dari pantuan media yang hadir bersama HMS kemarin didesa nggembe dilokasi penyerahan bibit tersebut dengan alokasi Kecamatan wera 250 kg, kecamatan bolo 900 kg, kecamatan woha 1.000 kg dan kecamatan belo 750 kg. Sebelumnya menurut HMS sudah membagikan diseluruh kabupaten kota sepulau sumbawa sebanyak 15 ton.
Fery salah satu kelompok tani yang menerima bantuan tersebut menyampaikan, ucapan terimakasih kepada HMS yang telah peduli akan kepentingan petani sehingga kami bisa hemat dalam pembelian benih yang untuk ditanam.
Usai kegiatan penyerahan benih melakukan dialog dengan penerima manfaat HMS mempersilahkan kepada petani untuk menyampaikan aspirasinya, dan dari keluhan petani tersebut adalah kesusahan mendapatkan pupuk yang hampir langka, HMS menyampaikan bahwa hari ini pemerintah mampu memproduksi 9 jt ton pupuk sementara yang dibutuhkan seluruh indonesia sebanyak 24 jt ton jadi ada kekurangan 15 jt ton. HMS mengarahkan agar kepada petani membantu memberikan data dengan luas area yang akan digarap sehingga dengan luas itu akan diketahui berapa kebutuhannya.
Ia HMS bersama teman-teman di komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian khususnya sudah menyampaikan, kepada pemerintah agar pendataan jumlah kebutuhan pupuk diindonesia segera diselesaikan sehingga akan terdata dengan rapi kebutuhannya.(***)