Jakarta, beritalima.com| – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyampaikan keprihatinan dan duka cita yang mendalam atas insiden kecelakaan kapal wisata phinisi yang terjadi di perairan Selat Padar, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (26/12).
Sejak menerima laporan awal, Kemenpar bergerak cepat dan berkoordinasi secara intensif dengan Kementerian Perhubungan, Basarnas, Kementerian Luar Negeri, Badan Otorita Labuan Bajo, otoritas kesyahbandaran, Pemerintah Daerah, serta Kedutaan Besar Kerajaan Spanyol di Jakarta untuk mendukung proses pencarian dan penanganan pasca kejadian.
Musibah pada 26 Desember 2025 yang menimpa Kapal Phinisi Putri Sakina tenggelam di Perairan Selat Padar diduga terkena gelombang setinggi 2 meter mengakibatkan mesin mati.
Dari 11 penumpang kapal (termasuk crew), masih belum ditemukan wisatawan internasional, empat warga negara Spanyol. Korban dicurigai terjebak di dalam kamar. Empat Warga Spanyol yang belum ditemukan itu adalah Fernando Martin Careras, pelatih sepak bola Wanita Valencia CF, beserta ketiga anaknya.
Sementara tujuh penumpang beserta awak kapal berhasil diselamatkan dalam musibah ini. Dua yang selamat adalah isteri dari Fernando dan anaknya.
“Kami telah mengirimkan Staf Ahli Menteri serta pejabat Badan Otorita Labuan Bajo untuk secara langsung memantau dan berkoordinasi dengan operasi pencarian dan penyelamatan yang dilaksanakan oleh Basarnas di lapangan,” kata Menpar Widiyanti Putri Wardhana.
Secara kelembagaan, Kemenpar juga telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Spanyol untuk Indonesia di Jakarta, menyampaikan ungkapan empati dan duka cita yang mendalam, sekaligus menawarkan dukungan dan bantuan yang diperlukan dalam penanganan pasca-kejadian.
Menpar menugaskan Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis, Kepala Badan Otorita Labuan Bajo, serta Direktur Politeknik Pariwisata Bali mendampingi keluarga korban, tentu dengan menghormati persetujuan keluarga dan koordinasi dengan Kedutaan Besar Spanyol di Jakarta.
“Berdasarkan komunikasi resmi antara Kementerian Pariwisata dan Kedutaan Besar Spanyol, Pemerintah Spanyol menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas upaya cepat serta profesional tim penyelamat Indonesia. Fokus bersama saat ini adalah memaksimalkan pencarian terhadap empat korban yang hingga kini masih dinyatakan hilang,” jelas Widiyanti.
Sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), Tim SAR akan melanjutkan operasi pencarian selama tujuh hari, dengan evaluasi berkala berdasarkan kondisi cuaca dan keselamatan tim di lapangan.
Sebagai langkah pencegahan, otoritas kesyahbandaran di bawah Kementerian Perhubungan, telah menetapkan larangan sementara pelayaran kapal wisata di perairan Labuan Bajo dan Kepulauan Komodo, terhitung sejak 26 Desember hingga 1 Januari 2026 atau sampai dengan pengumuman lebih lanjut.
Jurnalis: abri/dedy








