Kemenparekraf Gelar Forum Penguatan Tata Kelola Desa Wisata Perbatasan

  • Whatsapp
Pos Lintas Bantas Negara di Jagoi Babang, Bengkayang-Kalimantan Barat

Bengkayang, beritalimacom| Sejumlah desa wisata di Kalimantan Barat (Kalbar), khususnya di Kabupaten Bengkayang, telah siap semarakkan pos lintas batas negara (PLBN) sebagai sarana untuk menerima kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), disamping juga wisatawan nusantara (wisnus). Wilayah Kalbar sangat memang sangat berdekatan dengan negara Malaysia.

Salah satu PLBN di Kalbar yang baru saja selesai pembangunannya adalah di Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang. Itu sebabnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), gerak cepat membuat sstrategi untuk mengoptimalkan potensi yang ada di Jagoi Babang.

Bacaan Lainnya

Kemenparekraf melalui Direktorat Pengembangan Destinasi II, membuat acara bertema “Forum Penguatan Jejaring Pengelolaan Desa Wisata Wilayah Perbatasan Negara di Provinsi Kalimantan Barat” selama dua hari di Hotel Lala Golden, Bengkayang (20-21/6).

“Kami mengundang enam perwakilan desa wisata di Kalimantan Barat (Singkawang, Sambas, Bengkayang, Sanggau, Kapuas Hulu, Sintang), untuk hadir sambil memetakan semua potensi yang ada untuk penguatan wisata di perbatasan negara,” ucap Bambang Cahyo Murdoko, Direktur Pengembangan Destinasi II, mewakili Hariyanto sebagai Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf) di PLBN Jagoi Babang (21/6).

Wisata Ramah Muslim

Salah satu potensi yang akan diperkuat di PLBN Kalbar, seperti di Jagoibabang, adalah wisata ramaah Muslim (moeslim friendly). Mengapa? Karena ini akan menjadi daya tarik kuat masyarakat dari negara tetangga Malaysia yang letaknya sangat dekat dengan Kalbar. Dari PLBN Jagoi Babang misalnya, tidak sampai sejam perjalanan dengan motor atau mobil, sudah masuk ke kawasan Pasar Serikin, Sarawak, Malaysia.

Di Serikin, setiap akhir pekan (Jumat sampai Minggu), ada semacam “pasar murah” dimana banyak barang dari Indonesia dijual disana. Kini, dengan PLBN Jagoi Babang sudah sangat bagus kondisinya, saatnya justru wisatawan asal Malaysia yang mesti banyak datang ke Indonesia (Kalbar). Caranya?

Inilah yang sedang digarap oleh Kemenparekraf bekerjasama dengan Kabupaten Bengkayang, menggali potensi wisata ramah muslim. Agar masyarakat Malaysia khususnya dan negara lain umumnya yang juga beragama Islam, bisa menikmati berwisata dengan suasana ramah muslim datang ke Kalbar.

Dalam forum diskusi di Bengkayang, pihak Kemenparekraf mengundang tiga pakar untuk penguatan wisata ramah muslim. Mereka adalah Nur Fajriah Siregar, Analis Kebijakan Ahli Madya Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Kementerian Agama; Anwar Sani, Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Bandung dan Rudy P. Siahaan, Dosen Poltitektik Pariwisata NHI Bandung.

Bupati Bengkayang Sabastianus Darwis yang turut hadir dalam acara ini, sangat mendukung penguatan potensi pariwisata di daerahnya. “Infrastruktur menjadi salah satu tantangan terbesar dalam penguatan potensi wisata di Bengkayang,” ujar Sabastianus.

Infrastruktur yang dimaksud adalah terkait akses jalan, Pelabuhan serta hotel atau homestay yang harus segera dibangun sesuai standar yang baimbagi wisman maupun wisnus. Karena di Bengkayang, potensi wisatanya begitu kaya, seperti alam, budaya serta kearifan lokalnya.

Jurnalis: Abriyanto

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait