Kementerian Kependudukan jadi Andalan Baru Pemerintah, Begini Tanggapan Dosen FISIP Unair

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com-
Pada hari Senin (21/10/2024), Presiden Indonesia ke-8, Prabowo Subianto beserta dengan Wakil Presiden ke-14, Gibran Rakabuming Raka melantik para Menteri Kabinet Merah Putih dalam tugas membantu pemerintahan tahun periode 2024-2029.

Dalam pembentukan kabinet tersebut, ada beberapa strategi yang diubah oleh Presiden dan Wakil Presiden. Salah satunya membentuk Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga yang sebelumnya berstatus lembaga dengan nama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Kementerian ini dikepalai oleh Dr Wihaji SAg MPd, sebagai Kepala Menteri.

Menurut Prof Dr Sutinah Dra MS, dosen pengajar prodi Sosiologi FISIP Unair, mengatakan bahwa ada beberapa alasan mengapa BKKBN patut dijadikan kementerian khusus.

Melihat urgensi kependudukan dan pembangunan keluarga yang mendesak dan penting, ditambah dengan bonus demografi Indonesia tahun 2045 menjadikan pemerintah terlibat untuk berpikir mengenai koordinasi lintas sektor.

“Dalam perkembangannya, masalah kependudukan tidak hanya masalah pengendalian jumlah penduduk, tetapi berkaitan dengan kualitas hidup penduduk dan pembangunan keluarga yang sejahtera,” ucap Prof Sutinah.

Menurut penjelasan Prof Sutinah, dengan hadirnya kementerian Kependudukan ini, fokus pengendalian penduduk dan program Keluarga Berencana tetap dilanjutkan.

Akan tetapi, terdapat perbedaan teknis level strategi implementasi yang lebih luas, peran yang lebih politis, dan penentuan arah kebijakan baru.

Mengingat BKKBN hanya berfokus pada implementasi program di tingkat mikro, kementerian akan menentukan arah kebijakan nasional termasuk mempertimbangkan isu migrasi dan urbanisasi.

Untuk mengusung kabinet pemerintahan yang baru, Prof. Sutinah juga mengungkapkan harapannya atas sejumlah tokoh-tokoh yang dilantik dalam Kabinet Merah Putih.

“Harapan pasti menempatkan pimpinan sesuai dengan kompetensi dan keahlian yang dimiliki, orang yang punya komitmen, inovatif, perlu merangkul generasi muda, dan bisa berkolaborasi dengan semua sektor,” tuturnya.(Yul)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait