Kementerian PUPR Gelar Kegiatan, Sekda Kecewa Dengan SKPD Yang Tak Hadir

  • Whatsapp

Raja Ampat,beritalima.com-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Bidang Keterpaduan Infrastruktur Kawasan Strategis Pusat Pengembangan Kawasan Strategis,menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Rencana Pembangunan Infrastruktur Terpadu Kawasan Strategis Pariwisata Pantai,di Kabupaten Raja Ampat. Kegiatan ini tujuan dan sasarannya,untuk mengkonfirmasi usulan-usulan program pembangunan inrastruktur terpadu Kawasan Strategis Pariwisata Raja Ampat membahas sekaligus menampung usulan program pembangunan infrastruktur tambahan dari pemerintah Kabupaten Raja Ampat,pemerintah Provinsi Papua Barat dan Pemerintah Pusat,untuk mewujudkan keterpaduan pengembangan wilayah.

Selain itu,kegiatan ini juga membahas dan bermaksud menetapkan lokasi alternatif inkubasi kawasan dan pembangunan Anjungan Cerdas di Kawasan Pariwisata Raja Ampat. Pernyataan tersebut disampaikan Dr.Brawijaya,Kepala Bidang (Kabid) Keterpaduan Infrastruktur Kawasan Strategis,Pusat Pengembangan Kawasan Strategis pada Kementerian PUPR RI,Rabu siang (16/11/2016) di auditorium lantai bawah kantor Bupati Raja Ampat.

“Kebetulan saya sudah pernah kesini tahun 2010,setelah kami lihat di tahun 2016 ini luar biasa perkembangannya cuma dalam hal ini saya juga sangat hawatir. Apa yang telah disampaikan oleh plt Sekda Raja Ampat,jangan sampai kita membangun tetapi kemudian kita lupa bagaimana kita memproteksi apa yang menjadi mata pencaharian kita yang kita jual adalah Sumber Daya Alam kita dan keindahan alam kita. Pada saat ini mungkin dalam proses kemudian rusak,ini tentunya bisa sangat merugikan”, katanya.

Dalam paparanya,Brawijaya menjelaskan bahwa Kawasan Pemrograman yaitu,Kawasan Pemrograman Utama di Waigeo dsk,Kawasan Pemrograman Regional Support di Kota Sorong (Hub),Kawasan Pemrograman Regional Support di Misool dsk.

“Hasil yang diharapkan melalui kawasan pemorgraman pengembangan infrastruktur terpadu Raja Ampat Pasalnya,Raja Ampat memiliki target market yang sangat potensial dari Kota-Kota besar di Indonesia,Jakarta,Bali,Surabaya,Makassar,Manado,Ambon,dan Sorong. Terlebih lagi Raja Ampat memiliki bandara dengan rute penerbangan menuju Kota Sorong”,imbuhnya.

Brawijaya menjelaskan,asumsi diakses oleh masyarakat ekonomi menengah ke atas sebesar 50% dari jumlah penduduk total,maka potensial target market nasional berwisata ke KPPN Waigeo berjumlah sekitar 10 juta wisatawan lokal. Keseluruhan memiliki potensi pasar wisatawan asing yang cukup besar,sekitar 79% wisatawan yang datang merupakan wisatawan asing.

“Daya tampung kawasan strategis Pariwisata Raja Ampat melalui analisis GAP target dan kapasitas saat ini yaitu,proyeksi pengunjung skenario optimis melampaui daya tampung kawasan wisata. Berdasarkan analisis maka daya tampung wisata Raja Ampat belum memadai untuk menampung proyeksi pengunjung skenario optimis tahun 2016. Namun,mencukupi jika dibandingan dengan target wisatawan di tahun 2019. Tujuan dari kegiatan FGD penyusunan rencana pembangunan infrastruktur terpadu dalam kawasan strategis Pariwisata pantai,sangat penting sekali untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat Raja Ampat”,paparnya.

Usai membuka acara FGD Penyusunan Rencana Pembangunan Infrastruktur Terpdu Kawasan Strategis Pariwisata Pantai,Plt Sekda Kabupaten Raja Ampat,Dr.Yusuf Salim,M.Si,kepada Berita Lima mengatakan,kegiatan ini sangat penting untuk Raja Ampat. Hanya saja,yang menjadi persoalan sekarang ini adalah menyangkut pemahaman para SKPD-SKPD terkait sepertinya melihat sebelah mata,kalau kegiatan di Waisai ini mereka lihat seperti apa ya..???

“Menurut saya mereka kurang serius,jadi mereka bekerja tidak terlalu fokus. Bisa jadi karena tidak memahami tugas,jadi saya berharap kepada seluruh SKPD jangan melihat dari lokasi kegiatan kalau lokasi kegiatan di Waisai kita kurang perhatian nanti kalau lokasi kegiatan di luar daerah baru terburu-buru,tergopo-gopo dengan begitu serius”,tambahnya.

Yusuf Salim menyampaikan,tetapi sebenarnya apa yang dilakukan saat ini menjadi sangat penting.Jadi saya berharap kepada semua pimpinan SKPD agar lebih serius karena ini berkaitan dengan infrastruktur Pariwisata untuk 5 sampai 10 tahun ke depan.

“ Kegiatan ini dari Kementerian PUPR,mereka sudah hadir di Raja Ampat bahkan membawa konsultan. Ini berarti ada sebuah keseriusan yang luar biasa,yang saya kuatirkan adalah jika kegiatan ini kita tidak seriusi dengan baik maka besok di tahun-tahun anggaran yang akan datang tidak akan muncul kegiatan dari Kementerian PUPR yang lokasinya di Kabupaten Raja Ampat”,jelasnya.

Menurutnya,karena ini tidak main-main Kepala Bidangnya agak kesal dengan ketidak seriusan beberapa SKPD terkait yang berkaitan dengan kegiatan ini. Setelah Bupati Raja Ampat,Abdul Faris Umlati,SE tiba di Raja Ampat,kita akan mengambil langkah-langkah kongkrit kita akan memberikan Sanksi-sanksi kepada SKPD-SKPD terkait yang tidak serius menjalankan tugas-tugas penting.

“Artinya kita hadir untuk mengikuti kegiatan,kita lihat pejabat siapa yang hadir disitu,harusnya mereka melihat dari sisi manfaatnya . Saya sangat kecewa dengan tidak aktifnya beberapa SKPD yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan,menurut hemat saya sangat amat penting terutama kegiatan ini”,kata Yusuf Salim dengan nada kesal.

Pernyataan Yusuf Salim diperkuat dengan minimnya kehadiran para SKPD,hanya beberapa SKPD saja yang menghadiri kegiatan tersebut.(Zainal)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *