SURABAYA, beritalima.com – Kemerdekaan merupakan warisan para pendahulu yang direbut dari para penjajah. Para pendahulu berjuang dengan cara berdoa, diiringi usaha, ilmu dan tawakkal yang disingkat dengan DUIT (Doa, Usaha, Ilmu, dan Tawakkal).
Oleh karena itu kemerdekaan harus dijaga. Mulai dari tingkat Rukun Tetangga (RT) yang merupakan wilayah terbawah harus indah, bersih, nyaman dan aman. Maka seterusnya, kondisi itu hingga di tingkat provinsi dan seluruh wilayah Indonesia akan menjadi aman, nyaman, tidak tercerai-berai sebagaimana cita-cita para pendahulu kita.
Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H.Saifullah Yusuf aat menghadiri Peringatan HUT ke 72 Kemerdekaan RI di Jl. Setro 6 Surabaya, Minggu (26/8).
Menurut pria yang biasa disapa Gus Ipul itu, usaha para pendahulu dapat ditiru bila kita semua ingin sukses, yaitu dengan DUIT. Sebagai umat beragama,, bila ingin sukses, segala tindakan harus dimulai dengan berdoa, meminta pertolongan pada Tuhan Yang Maka Kuasa.
“Tidak mungkin senjata bambu runcing dapat mengalahkan senjata modern yang dipunyai para penjajah bila tidak mendapatkan pertolongan dari Tuhan,” jelasnya.
Kedua, kita harus selalu berusaha sekuat tenaga. Huruf ketiga dari DUIT yaitu Ilmu. Tidak ada orang sukses tanpa ditunjang dengan ilmu yang memadai. “Orang yang takut pada Tuhan adalah orang yang berilmu,” jelas Gus Ipul. Oleh karena itu, Gus Ipul mengajak masyarakat untuk memberi ilmu setinggi-tingginya kepada anak-anak agar diangkat derajadnya oleh Tuhan.
Terakhir adalah tawakal, atau berserah diri kepada Tuhan dan tidak mudah putus asa. Gus Ipul mencontohkan, banyak orang pintar dan kaya tetapi tidak bertawakkal, sehingga ketika mendapatkan sedikit masalah, mereka melakukan bunuh diri.
Gus Ipul berharap, akan tercipta Jatim ADEM, yaitu Jawa Timur yang aman, menjunjung demokrasi yang mengutamakan kebaikan, ekonomi meningkat dan berkeadilan, serta terakhir menyejahterakan masyarakat. (rr).