JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo urung menemui perwakilan mahasiswa pendemo setelah gas air mata terhembus angin ke arah gedung DPR RI, sekira pukul 16.30 WIB.
Sedianya politisi senior Partai Golkar ini hendak menemui perwakilan massa aksi guna menenangkan suasana. Saat berjalan menuju gerbang utama gedung DPR bersama pengamanan dan awak warta, tepat di ujung kolam air mancur DPR, hembusan angin membawa gas air mata masuk ke arah pelataran gedung dan Bamsoet pun segera dievakuasi.
Tak hanya Bamsoet, awak warta dan petugas pengamanan berhamburan bergerak masuk kembali ke dalam gedung DPR. Rumor beredar, Bamsoet mencoba keluar dari gedung DPR RI itu, setelah beberapa saat menunggu 60 perwakilan massa aksi untuk berdialog di dalam gedung. Namun, karena perwakilan tak kunjung tiba, Bamsoet pun memberanikan diri untuk mencoba memghampiri massa.
Aksi unjuk rasa puluhan ribu mahasiswa yang tergabung dari berbagai elemen kampus melakukan aksinya di depan Gedung Parlemen. Tuntutan mereka masih sama, yakni menolak pengesahan Rancangan Undang-Undang Kitab Hukum Pidana (RKUHP) dan sejumlah RUU kontroversial lain.
Terjadi aksi saling dorong antara massa aksi dengan aparat gabungan di depan pintu gerbang Gedung Parlmen. Bahkan, aksi demonstrasi kian memanas seiring massa mahasiswa yang terus berdatangan memadati ruas jalan sekitarnya.
Aparat kepolisian menambah personel pengamanan. Namun, barikade tiga lapis pengamanan yang diterapkan kepolisian dengan berbekal tameng dan pentungan, tidak mematahkan semangat para mahasiswa tersebut.
Akibatnya, pintu kanan Gedung Parlemen roboh diterjang aksi massa mahasiswa. Aparat pun terpaksa melontarkan gas air mata untuk menghalau aksi massa.
Pantauan Beritalima.com, jalan Tol dalam Kota arah Slipi, Jakarta Barat, yang berada di seberang Kompleks Parlemen pun tersendat karena sejumlah massa aksi yang melompat ke sana.
Masa mahasiswa tersebut tampak memadati jalan raya sekeliling Gedung Parlemen Senayan, Jakarta. Di depan, samping kiri dan kanan serta belakang gedung wakil rakyat itu dipenuhi massa mahasiswa. Sementara aparat kepolisian dibantu TNI berada di dalam Komplek Parlemen. Mereka tampak berjaga-jaga. (akhir)