SURABAYA, beritalima.com | Jawa Timur di bulan Juli 2019 mengalami inflasi sebesar 0,16 persen, naik dari 135,36 di bulan Juni 2019 menjadi 135,57.
“Inflasi ini dipicu naiknya harga cabe rawit, emas perhiasan, dan daging ayam ras,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Teguh Pramono, Kamis (1/8/2019).
Inflasi Juli 2019 itu juga lebih tinggi dibandingkan bulan yang sama tahun 2018. Dari 8 kota Indeks Harga Konsumen (IHK), 6 kota mengalami inflasi dan 2 kota deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kediri mencapai 0,44 persen, diikuti Banyuwangi sebesar 0,39 persen, Jember 0,24 persen, Malang 0,20 persen, Madiun 0,17 persen, dan Surabaya 0,11 persen.
Dua kota yang mengami deflasi, Sumenep 0,08 persen dan Probolinggo 0,05 persen.
Tujuh kelompok pengeluaran, enam kelompok inflasi dan satu kelompok deflasi. Kelompok inflasi tertinggi kelompok sandang 0,93 persen, dan yang deflasi kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 0,63 persen.
Dikatakannya pula, pada Juli 2019 kelompok inti mengalami inflasi sebesar 0,16 persen, komponen yang diatur pemerintah mengalami deflasi 0,55 persen, dan komponen bergejolak mengalami inflasi sebesar 0,96 persen. (Ganefo)
Teks Foto: Kepala BPS Jatim, Teguh Pramono.