Kenapa Dukung Jokowi Presiden 2019-2024, Ini Rahasia Agun Gunandjar Sudarsa

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Politisi senior Partai Golkar, Agun Gunandjar Sudarsa buka rahasia beberapa pekan menjelang Pemilihan Presiden (Pilores) yang gelar bersamaan dengan Pemilihan Legislatif (Pileg) 17 April mendatang.

Kepada Beritalima.com, Selasa (19/2), Agun menceriterakan panjang lebar kenapa dirinya mendukung dan memilih Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden untuk periode lima tahun ke depan (2019-2024).

Diungkapkan laki-laki kelahiran Bandung 13 Nopember 1958 tersebut, Jokowi berasal dari rakyat biasa. Sebelum menjadi Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta dan Presiden 2014-2019, Jokowi merupakan seorang tukang mebel di Solo.

Sebagai tukang mebel, Jokowi muda mengalami serta merasakan pahit getirnya sebagai rakyat biasa. Namun, dalam kondisi itu, dia tidak mudah putus harapan. Usaha mebel digeluti dengan suka duka sampai usahanya maju dan mampu mengekspor produknya ke sejumlah negara.

Jadi, Agun yang menjadi wakil rakyat sejak masa pemerintahan Orde Baru sampai saat ini tanpa terputus mengatakan, Jokowi merupakan pemimpin yang sudah tidak perlu dibisiki apalagi diajari.

Soalnya, Jokowi sudah mengalami menjadi presiden dan karena berasal dari rakyat kecil, dirinya juga sudah mengalami dan sangat mengetahui bagaimana penderitaan dan apa yang menjadi kebutuhan rakyat.

“Rakyat butuh hidup, penghidupan dan kehidupan yang lebih baik. Dan, untuk mewujudkan itu dibutuhkan perekonomian yang lebih menjamin mulai dari kesiapan jalan, jembatan, pelabuhan, bandara, pasar, bahan bakar, ketersediaan sembako dan pekerjaan,” kata Agun.

Karena berasal dari rakyat biasa dan merasakan bagaimana pahitnya menjadi masyarakat kecil, pasca pemilu 2014, Jokowi yang menerima pucuk pimpinan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 20 Oktober 2014, langsung saja bekerja untuk mewujudkan impian rakyat.

Apa yang dikerjakan Jokowi, itu sesungguhnya adalah mewujudkan apa yang sesungguhnya isyarat bahkan perintah UU No: 32/2004 tentang Pemerintah Daerah (Pemda) dan UU No: 39/2008 tentang Kementrian Negara yang substansi sudah disusun seperti itu.

Keberadaan Desa, Bank Pembangunan Daerah (BPD) maupun Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) disertai hubungan pusat dan daerah dalam penanganan urusan pemerintahan dan pembangunan sudah diatur dan disinergikan dalam pasal-pasal kedua UU tersebut.

“Inilah yang menjadi keyakinan saya Pak Jokowi tidak perlu diajari lagi karena dia sudah mempraktekannya periode pertama pemerintahan Jokowi-JK. Buktinya ada dan jelas,” kata anggota Komisi XI DPR RI yang membidangi Perbankan dan Keuangan ini.

Dikatakan, sejak 2014 hingga sekarang, Jokowi terus meningkatkan dana transfer ke daerah, utamanya dana desa, Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), E-Warung, Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Belum lagi program sektoral dari Kementrian yang lebih berorientasi untuk rakyat seperti utk rakyat seperti melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) maupun Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang menkadi program unggulan Pemerintahan Jokowi-JK. “Jadi, Jokowi sudah mahfum apa yang menjadi kebutuhan rakyat.”

Hari ini, kata wakil rakyat dari Dapil X Provinsi Jawa Barat itu, bisa kita saksikan perekonomian rakyat di desa begitu menggeliat, karena uang rupiah tersedia di desa yang dikerjakan oleh rakyat, bukan perusahaan.
Padi atau gabah petani dibeli dan diproses menjadi beras premium melalui BPNT. UMKM dibantu melalui KUR yang jumlahnya terus mengalami peningkatan.

Sedangkan Infrastruktur terus dibangun dari Sabang sampai Merauke baik itu darat, laut maupun udara sehingga membuat semakin efisien dan efektif perekonomian Indonesia atau rakyat di desa.

“Jadi, ternyata memilih pemimpin itu sederhana. Pilihlah pemimpin yang pernah serta pernah merasakan dan mengetahui bagaimana sakitnya menjadi rakyat kecil,” kata Agun yang belakangan sering turun ke Dapil karena kembali diminta masyarakat Kuningan, Ciamis dan Kota Banjar menjadi wakil rakyat 2019-2024.

Dengan demikian, kata Agun, tidak mengherankan mengapa tekanan perekonomian global, nilai tukar dolar Amerika Serikat yang begitu menekan, Indonesia tetap aman. Itu semua karena pondasi ekonomi Indonesia sudah kuat, salah satunya pergerakan ekonomi rakyat di desa-desa.

Ke depan bagaimana, lanjut Agun, terus mensinergikan kekuatan uang di pusat atau yang dimiliki para pemodal dengan pergerakan ekonomi rakyat di desa-desa menjadi kekuatan ekonomi nasional yang mampu bersaing bahkan mengendalikan Ekonomi Global.

“Ya, Jokowi memang sangat handal. Dan, saat ini dia didampingi para pembantunya yang memang kompeten di bidangnya serta berintegritas, berpihak kepada Rakyat,” demikian Agun Gunandjar Sudarsa. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *