Kenapa Sakit Rangen ( KUTU AIR)

  • Whatsapp

Oleh
DR.dr.Robert ArjunaFEAS*
Pak Udin baru pulang dari sawah kaki digarut 9 karena gatal,Berobat ke Pukesmas divonis sakit kutu air.anak pak johnson suka main sepakbola dan juga kaki gatal dan gatal amat tiap malam digarut sampai pecah pecah begitu mbak Tuti ,pembantu rumah tangga kakinya pecah pecah dan timbul bisul,kakidirendam air garam hangat kuku gatal baru hilang ,penyakit kutu air ( rangan) memang sepele tapi membuat orang susah,mari kita bahas…..

Kutu air, yang juga dikenal sebagai tinea pedis atau athlete’s foot, merupakan suatu infeksi jamur menular yang umumnya timbul pada kulit kaki, terutama di sela-sela jari kaki. Ini adalah dermatofitosis yang paling umum yang disebabkan oleh kondisi lembap pada kaki karena keringat yang memfasilitasi pertumbuhan jamur.Ku tu air di telapak kaki dan sela-sela jari kaki tentu sangat mengganggu kegiatan sehari-hari. Bagaimana tidak, kondisi ini membuat kaki merasa tidak nyaman dan terasa gatal.Kutu air ternyata tidak disebabkan oleh kutu, melainkan disebabkan oleh jamur kulit yang menimbulkan ruam pada kulit di antara jari kaki atau telapak kaki. Saat terkena kutu air, area yang terinfeksi biasanya terlihat memutih, kering, kemerahan, pecah-pecah, gatal dan melepuh.

Kutu air alias tinea pedis adalah salah satu jenis kurap atau tinea yang muncul pada kaki terutama di sela-sela jari. Kondisi ini biasanya terjadi jika Anda memiliki kaki yang mudah berkeringat.Kutu air bisa mengakibatkan kulit kaki terasa gatal, terkelupas, bahkan tak jarang sampai terluka. Selain tumbuh di kaki, jamur penyebab kutu air juga bisa menyebar sampai ke kuku kaki bahkan ke tangan.

Penyakit Rangan disebut Arhlete ‘s foot karena lebih sering menderita para atlit.Kutu air bisa terjadi pada siapa saja tanpa memandang jenis kelamin dan usia. Baik pria maupun wanita pada usia berapa pun memiliki kemungkinan yang sama untuk mengalami tinea pedis ini.Hanya saja, jika dibandingkan dengan anak-anak, orang dewasa cenderung lebih sering mengalami kutu air. Umumnya, penyakit ini lebih banyak menimpa pria ketimbang wanita.

GEJALA GEJALA RANGAN
1. Iritasi seperti gatal, muncul sensasi panas, terbakar, serta menyengat di antara jari-jari kaki.
2. Bagian samping dan telapak kaki juga terasa sangat gatal.
3. Kulit melepuh dan lecet akibat gatal pada kaki.
4. Area kulit kaki yang terkena tampak berwarna kemerahan.
5. Kulit di antara jari kaki terlihat pecah-pecah dan mengelupas.
6. Kulit tampak lebih kering pada area telapak atau sisi samping kaki.
7. Kuku kaki mengalami perubahan warna, serta mejadi lebih tebal dan mudah rapuh.
8. Kuku kaki terluka bahkan terlihat keluar dari tempatnya semula.
9. Terkadang, cairan juga muncul dari area kulit kaki yang ditumbuhi jamur. Cairan tersebut biasanya menimbulkan rasa gatal, sensasi panas, bahkan mengakibatkan pembengkakan. Tak jarang pula, luka terbuka pada kaki akibat kutu air tersebut akan membuatnya lebih rentan terpapar bakteri.

PENULARAN
Athlete’s foot dapat ditularkan dengan berbagai cara, meliputi:
1. Kontak langsung. Kutu air dapat menular melalui kontak kulit dengan orang yang terinfeksi, misalnya ketika tangan atau kaki Anda tanpa sengaja bersentuhan langsung dengan luka kurap orang lain.
2. Kontak tidak langsung. Penularan ini terjadi ketika Anda menyentuh atau menggunakan barang-barang pribadi yang telah terkontaminasi dengan jamur seperti pakaian, kaus kaki, sepatu, handuk, dan sebagainya.
Jika tidak segera diobati, tentu infeksi jamur tersebut bisa dengan mudah menyebar dari kulit kaki sampai ke jari kaki. Dalam beberapa kasus yang cukup jarang, infeksi tinea ini bisa menyebar sampai ke tangan Tinea yang muncul di tangan akan menimbulkan gejala yang tidak jauh berbeda dengan di kaki.Lupa mencuci tangan setelah menyentuh area kaki yang mengalami kutu air, atau kemudian menggaruk bagian tubuh lainnya, bisa meningkatkan persebaran jamur. Alhasil, bagian tubuh Anda yang lainnya pun turut berisiko mengalami kurap. Maka dari itu, penting untuk merawat kaki dengan baik dan benar setelah gejalanya muncul. Usai menyentuh area kulit yang mengalami kurap, jangan lupa untuk segera mencuci tangan dengan sabun dan air

PENYEBAB
1. Trichophyton T. rubrum
2. T. interdigitale
3. Epidermophyton floccosum

Ketiganya masuk ke dalam kelompok jamur dermatofita yang dapat merusak kulit dan kuku kaki. Sebab, mereka memiliki kemampuan untuk hidup di dalam jaringan keratin(Keratin adalah protein pada kuku dan rambut yang bertugas menjaga kuku dan rambut senantiasa sehat.) Setelah berpindah ke tubuh lainnya, jamur biasanya tidak tumbuh begitu saja. Jamur baru akan tumbuh subur ketika kaki Anda dalam kondisi basah dan lembap. Itulah mengapa kutu air kerap dialami oleh orang yang rajin berolahraga, berenang, atau menggunakan kamar mandi umum.

Kutu air bisa muncul sebagai salah satu dari empat bentuk klinis berikut, atau dalam kombinasi:
1. Hiperkeratosis kronis, jenis kutu air yang disebabkan oleh infeksi jamur bernama Trichophyton rubrum yang ditandai dengan pola lesi yang khas dan menyebabkan munculnya sisik dan penebalan telapak kaki.
2. Intertriginosa kronis, jenis ini ditandai dengan terbentuknya sisik, eritema dan erosi kulit.
3. Ulseratif akut, paling sering disebabkan oleh T. mentagrophytes var. Interdigitale. Jenis kutu air ini biasanya ditandai dengan munculnya lepuhan berisi cairan di ruang antar jari kaki.
4. Vesikobulosa, kutu air yang menyebabkan munculnya kantung berongga (bula) pada lapisan kulit di area telapak kaki.

FAKTOR RESIKO RANGAN
1. Berjalan tanpa alas kaki di tempat umum yang berisiko tinggi, misalnya kamar ganti, sauna, kolam renang, dan kamar mandi umum.
2. Bertukar kaus kaki, sepatu atau handuk dengan orang yang terinfeksi.
3. Sering memakai sepatu dan kaus kaki ketat atau yang menutupi kuku.
4. Memiliki kaki yang gampang berkeringat.
5. Membiarkan kaki Anda basah atau berkeringat, kemudian langsung menggunakan sepatu atau kaus kaki dalam jangka waktu yang lama.
6. Memiliki cedera ringan pada kulit atau kuku kaki Anda.

PENGOBATAN
1. Obat kutu air yang dijual bebas (OTC
A. Obat resep
1. Obat topikal clotrimazole dengan resep,
2. Obat topikal miconazole dengan resep,
3.obat antijamur oral, seperti itraconazole (Sporanox), fluconazole (Diflucan)
terbinafine (Lamisil) dengan resep
B. obat steroid topikal, serta antibiotik oral untuk perkembangan infeksi bakteri akibat kulit yang terluka
2. Namun, selain dengan obat-obatan medis, ada bahan-bahan alami yang dipercaya dapat mengatasi kutu air di telapak kaki atau jari kaki. Berikut beberapa di antaranya:
1. Larutan cuka :Asam asetat yang terkandung dalam cuka diyakini memiliki sifat antijamur, sehingga mampu mengatasi kutu air di telapak kaki. Untuk mendapatkan manfaat cuka ini, Anda dapat mencampur 1 cangkir cuka dengan 2 gelas air. Lalu, rendam kaki Anda yang telah dibersihkan ke dalam larutan cuka tersebut.
2. Bawang putih ;Bawang putih dipercaya mengandung antiseptik alami yang dapat membantu mengobati kutu air di telapak kaki. Penelitian menunjukkan, kandungan ajoene dalam bawang putih diduga mampu mengobati kutu air.
3. Garam Laut :Larutkan satu cangkir garam laut ke ke dalam air hangat, kemudian rendam kaki Anda dengan larutan air garam tersebut selama 20 menit, lalu keringkan. Garam laut memiliki sifat antibakteri dan antijamur yang kuat, sehingga dapat mengatasi kutu air di telapak kaki sekaligus menghambat penyebarannya.
4. Teh ; Kandungan polifenol yang terdapat pada teh hijau bersifat antijamur, sehingga dapat mengatasi kutu air di telapak kaki. Caranya dengan merendam kaki ke dalam seduhan teh hijau

PENCEGAHAN
1,.Jaga kaki agar selalu dalam keadaan kering, terutama setelah mandi, berenang, atau mencuci kaki.
2.Pakailah sepatu atau sandal yang nyaman, usahakan tidak tertutup ketika kaki masih dalam keadaan basah.
3.Rutin mengganti kaus kaki secara teratur, terutama jika Anda mudah berkeringat.
4.Gunakan bedak untuk menjaga kaki tetap kering.
5.Gunakan kaus kaki dengan bahan kain natural yang dapat menyerap keringat.
6.Angin-anginkan sepatu Anda selama beberapa waktu, sebelum memakainya kembali.
7.Selalu gunakan sandal jepit saat berada di kolam renang dan kamar mandi umum.
8.Hindari bertukar sepati dengan orang lain, karena dapat meningkatkan risiko terkena infeksi jamur.
9.Usahakan untuk memakai sepatu yang ringan dan tidak terlalu ketat. Hindari sepatu dengan bahan sintetis seperti vinil atau karet, karena cenderung lembap dan tidak menyerap keringat.
9.Miliki sepatu cadangan, sehingga bisa digunakan bergantian dengan sepatu lainnya.
Demikian sekilas info,semoga bermanfaat guna, terimakasih.
RobertoNews1527《26.8.22(08.00)》
• Praktisi Dokter& Penulis Ilmu Kesehatan

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait