JAKARTA, beritalima.com | Sebagai upaya untuk mewujudkan Indonesia menjadi poros maritim dunia yaitu negara maritim yang maju, berdaulat, mandiri, kuat serta mampu memberikan kontribusi bagi keamanan dan perdamaian kawasan, Bakamla menerima kunjungan dari Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Poros Maritim Indonesia (DPP Geomaritim) di Markas Besar Bakamla, Gedung Perintis Kemerdekaan, Jl. Proklamasi No.56, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/5/2019).
Kehadiran Ketua DPP Geomaritim H.Wahya dan Nurwati Ningsih beserta Wasekjen DPP Geomaritim Sarwini disambut hangat oleh Kepala Bakamla Laksdya Bakamla A. Taufiq R.
Maksud kedatangan DPP Geomaritim ini adalah selain sebagai perkenalan LSM yang secara sukarela memberikan pelayanan kepada masyarakat maritim juga membahas rencana kerja sama antara Bakamla dan Geomaritim. Hal ini dirasakan perlu karena sama-sama memiliki misi memperjuangkan, mewujudkan sumber daya kemaritiman dan kelautan secara optimal berkelanjutan.
Mengawali pertemuan itu, Ka Bakamla menjelaskan bahwa sudah jelas perintah Presiden agar mengembangkan Bakamla untuk mengemban fungsi sebagai Indonesia Coast Guard yang sesuai dengan ciri khas Indonesia. Fungsi Coast secara universal itu adalah penjaga keamanan laut (maritime security), penjaga keselamatan laut (maritime safety) dan pertahanan (maritime defence). Apabila negara dalam keadaan perang, Bakamla akan hadir sebagai komponen cadangan pertahanan dibawah AL karena apabila sudah perang semua daya dikerahkan. Oleh karena itu didalam membangun kekuatan Bakamla diperlukan ketiga hal tersebut.
“Bakamla baru berdiri empat tahun jadi antara kapasitas dan kapabilitas masih jauh, baru enam bulan ini kita arahkan dengan benar dan tentunya membesarkan Bakamla kita tidak dapat bergerak sendiri, hadirnya Geomaritim hari ini untuk bersilaturahmi tentu kita buka kerja sama apa yang bisa kita kerjakan,” lanjut Laksdya Taufiq.
Ketua DPP Geomaritim H.Wahya mengucapkan terima kasih sudah disambut baik di tengah kesibukan Kepala Bakamla dalam kegiatannya. Dalam kesempatan yang baik itu pula ketua DPP Geomaritim mengatakan bahwa Geomaritim adalah ormas yang memberikan pelayanan kepada masyarakat tentang kemaritiman, kita ingin mendorong Indonesia menjadi poros maritim dunia. Kami melihat bahwa kalau bicara masalah laut memang yang bapak jelaskan tadi sebenarnya perairan laut kita itu lebih daripada daratan, seharusnya kita ini seperti zaman dahulu kala dimana nenek moyang kita adalah seorang pelaut.
Seiring dengan waktu beberapa dekade kita ketahui laut hampir tidak tersentuh, bahkan ada kesan bahwa laut di kebelakangkan . Inilah menjadi dasar Geomaritim bergerak untuk mengembalikan pola pikir orang Indonesia supaya mengedepankan laut itu menjadi wajah Indonesia. Akibat laut dibelakangkan ini maka banyak hal-hal yang merugikan negara kita. Oleh karena itu, Geomaritim sudah membentuk kantor wilayah di 15 provinsi. “Melihat struktur kami dari pusat sampai daerah sudah terbentuk, maka kami memiliki potensi untuk melakukan kerja sama dengan Bakamla bagaimana kita memperdayakan masyarakat pesisir menjadi garda terdepan untuk menjaga kedaulatan Indonesia ini karena mereka inilah yang berinteraksi langsung dengan pihak luar,” ujar Wahya.
Dalam pertemuan ini Kepala Bakamla didampingi oleh Plt.Sestama Laksamana Pertama Bakamla Eko Jokowiyono, S.E., M.Si., Kasubbag TU Kepala Letkol Bakamla Ridwansyah, S.E., dan Staf Administrasi Kepala Bakamla Mayor Bakamla Lisa.