Kepala BKKBN Pusat Apresiasi Capaian KB di Kota Madiun

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com– Program Keluarga Berencana di Kota Madiun, Jawa Timur, cukup baik. Bahkan capaian terkait KB, mendapat apresiasi dari Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Pusat Dr Hasto Wasdoyo. Apresiasi itu disampaikan langsung saat kunjungan kerja di RSUD Kota Madiun, Rabu 29 Juli 2020.

‘’Saya apreasi atas apa yang sudah dilakukan dan dicapai Kota Madiun. Seperti kita ketahui tadi, Kota Madiun juara 1 nasional untuk PKBRS (Pelayanan Keluarga Berencana Rumah Sakit). Inovasinya juga bagus. Prinsip saya, mendukung apa yang sudah dilakukan di sini terkait pelaksanaan program Keluarga Berencana,’’ kata Hasto.

Apresiasi Hasto bukan tanpa alasan. Dia menunjuk bukti angka rata-rata kehamilan masyarakat Kota Madiun sudah di bawah dua. Artinya, masyarakat secara umum sudah melaksanakan dua anak cukup. Hanya, masih perlu adanya perhatian untuk jarak kehamilannya.

Hasto menambahkan, jarak kehamilan baiknya di atas tiga tahun. Hal itu juga berkaitan dengan kualitas dari bakal anak tersebut.

‘’Kuantitasnya sudah bagus. Tapi kualitas SDM juga penting. Jarak kehamilan baiknya tidak terlalu dekat, minimal tiga tahun,’’ jelasnya.

Hasto juga menghimbau untuk tidak hamil di usia muda. Hal itu juga berkaitan dengan kesehatan bakal bayi. Salah satunya, masalah stunting. Sebaliknya, dia mengapresiasi langkah Walikota Madiun, H. Maidi, dalam upaya penekanan stunting dengan peningkatan SDM. Salah satunya, dengan aksi bagi-bagi telur, susu, dan sayuran. Hal itu penting untuk peningkatan gizi bagi anak-anak dan orang tua.

‘’Saya belum melihat kepala daerah lain yang melakukan itu. Ini juga baik untuk menghadapi pandemi seperti sekarang ini. Jadi jangan hanya sosial distancing atau physical distancing, tapi staminanya bagaimana? Langkah bagi-bagi telur dan susu sangat baik untuk menjaga stamina,’’ salutnya.

Sementara itu, Walikota Madiun, H. Maidi, menuturkan, kedatangan Kepala BKKBN menjadi keuntungan tersendiri bagi Kota Madiun. Sebab, bisa meminta saran dari seorang ahli secara langsung. Hal itu penting sebagai langkah pengambilan kebijakan ke depan. Salah satunya, terkait masalah jarak kehamilan dan stunting. Pihaknya bisa langsung mencari solusi ke depan terkait itu.

‘’Kalau memang kawin muda jadi salah satu penyebab stunting, kita bisa mulai menyusun program untuk menekan itu. Kalau masalahnya pada saat kehamilan, perhatian yang saat ini sudah berjalan akan kita tingkatkan,’’ tandas H. Maidi. (Sumber Diskominfo. Editor: Dibyo).

Hasto Wasdoyo (atas), H. Maidi (bawah).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait