Beritalima.com ( Bulan Maret 2024, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perubahan indeks harga konsumen di Provinsi Aceh dari 106,12 pada bulan Februari menjadi 106,63 pada bulan Maret, mengindikasikan adanya inflasi sebesar 0,48%.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bandan Pusat Statistik ( BPS ) Provinsi Aceh Ahmadriswan Nasution, pada 1 April 2024 di Banda Aceh.
Meskipun inflasi terjadi, inflasi di Aceh sedikit lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata nasional yang sebesar 0,52% pada bulan yang sama.
Dari kelompok pengeluaran yang dipantau, 5 kelompok mengalami inflasi terbesar diberikan oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,41%, sementara 2 kelompok mengalami deflasi.
Beberapa komoditas memberikan kontribusi dominan terhadap inflasi, seperti cabe merah besar, telur ayam ras, dan daging ayam ras.
Di sisi lain, tomat, ikan tongkol, dan kangkung adalah komoditas yang memberikan kontribusi dominan terhadap deflasi.
Trend inflasi tahun ke tahun di Provinsi Aceh menunjukkan peningkatan dari 2,12% pada Januari 2024 menjadi 3,25% pada Maret 2024.
Ini menjadi peringatan bagi semua pihak untuk memperhatikan dan memahami perubahan harga guna menjaga stabilitas harga di bulan-bulan berikutnya.
Dari 11 kelompok pengeluaran yang dipantau oleh BPS, ada 9 kelompok mengalami inflasi sementara ada 2 kelompok mengalami deflasi.
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan inflasi terbesar sebesar 2,57%, sementara kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga memberikan deflasi.
Pada tingkat nasional, sektor pertanian mengalami penurunan efektif sebesar 19,39%, yang mengakibatkan penurunan harga pada beberapa komoditas utama.
Hal ini tercermin di Provinsi Aceh, di mana terdapat penurunan indeks harga konsumen di pedesaan pada bulan Maret 2024.
Meskipun demikian, terdapat peningkatan harga yang dirasakan oleh petani, terutama dari kenaikan harga beberapa komoditas utama.
Inflasi secara year on year pada Maret 2024 sebesar 3,25% dengan Aceh Tengah mengalami inflasi tertinggi sebesar 4,51% dan Kota Banda Aceh mengalami inflasi terendah sebesar 2,52%.
Ekspor barang asal Provinsi Aceh bulan Februari 2024 mengalami surplus, dengan nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan nilai impor.,”(A79)
