Beritalima.com ( Kepala BPS Aceh, Dr. Ahmadriswan Nasution, S.Si., M.T., menyampaikan rilis data kemiskinan Aceh. Dari pendataan SUSENAS Maret 2024, diketahui bahwa persentase penduduk miskin di Aceh mengalami penurunan dari 14,45 persen pada Maret 2023 menjadi 14,23 persen pada Maret 2024.
Angka ini setara dengan 804,53 ribu orang, berkurang 2,2 ribu orang dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2023 yang jumlahnya 806,75 ribu orang. Di daerah perdesaan, persentase penduduk miskin mengalami penurunan dari 16,92 persen menjadi 16,75 persen (-0,17 poin).
Sedangkan di perkotaan, persentase penduduk miskin mengalami penurunan dari 9,79 persen menjadi 9,60 persen (-0,19 poin). Besar kecilnya jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh garis kemiskinan, karena penduduk miskin merupakan penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.
Garis Kemiskinan pada Maret 2024 mengalami perubahan sebesar 5,37 persen jika dibandingkan dengan Maret 2023, yaitu dari Rp. 627.534,- per kapita per bulan menjadi Rp. 661.227,- per kapita per bulan. Komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan relatif sama dengan di perdesaan, di antaranya adalah beras, rokok kretek filter, dan ikan tongkol/tuna/cakalang.
Sedangkan untuk komoditi bukan makanan yang berpengaruh terhadap nilai Garis Kemiskinan adalah biaya perumahan, bensin, dan listrik. Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin, dimensi lain yang perlu diperhatikan yaitu tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) mengalami penurunan dari 2,763 pada Maret 2023 menjadi 2,620 pada Maret 2024. Penurunan nilai indeks kedalaman kemiskinan ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin pada Maret 2024 cenderung makin mendekati garis kemiskinan dibandingkan dengan kondisi Maret 2023.
Sementara itu, Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) juga mengalami penurunan dari 0,776 pada Maret 2023 menjadi 0,712 pada Maret 2024. Penurunan nilai indeks keparahan kemiskinan ini mengindikasikan bahwa ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin cenderung semakin rendah.
Selain kemiskinan, BPS Aceh juga merilis data inflasi Juni 2024. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Aceh di lima kabupaten/kota yakni Aceh Tengah, Meulaboh, Aceh Tamiang, Banda Aceh, dan Lhokseumawe, pada Juni 2024 terjadi inflasi sebesar 0,03 persen secara month to month (m-to-m).
Sedangkan inflasi year on year (y-on-y) sebesar 3,09 persen dengan IHK sebesar 105,63. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kab. Aceh Tengah sebesar 4,78 persen dengan IHK sebesar 109,18.
Terendah terjadi di Kota Banda Aceh sebesar 2,07 persen dengan IHK sebesar 105,63. Data inflasi ini memberikan gambaran mengenai stabilitas harga-harga barang dan jasa di Provinsi Aceh.,'(**/