Beritalima.com ( Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh pada Senin, 2 September 2024, merilis data inflasi untuk bulan Agustus 2024. Berdasarkan hasil pemantauan di lima kabupaten/kota yaitu Aceh Tengah, Meulaboh, Aceh Tamiang, Banda Aceh, dan Lhokseumawe, terjadi inflasi sebesar 0,10 persen secara month to month (m-to-m).
Beberapa komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi m-to-m di antaranya adalah Sigaret Kretek Mesin (SKM), ikan dencis, cabai rawit, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, bensin, ikan bandeng/ikan bolu, cabai merah, emas perhiasan, ikan kembung/ikan gembung/ /ikan gembolo/ikan aso-aso, dan biaya akademi/perguruan tinggi.
Inflasi secara year on year (y-on-y) pada Agustus 2024 tercatat sebesar 2,29 persen. Kenaikan harga pada hampir seluruh indeks harga kelompok pengeluaran menjadi penyebab inflasi ini.
Sepuluh komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi y-on-y pada Agustus 2024 antara lain tarif air minum PAM, beras, Sigaret Kretek Mesin (SKM), emas perhiasan, gula pasir, nasi dengan lauk, cabai rawit, kopi siap saji, minyak goreng, dan Sigaret Kretek Tangan (SKT).
Di tingkat kota/daerah, inflasi m-to-m terjadi di Kota Banda Aceh, Kota Lhokseumawe, dan Kabupaten Aceh Tamiang. Dua daerah lainnya, Aceh Tengah dan Meulaboh, justru mengalami deflasi.
Namun, inflasi y-on-y terjadi di seluruh lima kota/daerah yang dipantau, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Banda Aceh sebesar 3,22 persen, disusul oleh Meulaboh sebesar 2,88 persen.
BPS Provinsi Aceh juga merilis angka Nilai Tukar Petani (NTP) pada Agustus 2024. NTP yang merupakan indikator daya beli petani, tercatat sebesar 122,02, naik 1,29 persen dibandingkan Juli 2024.
Indeks Harga yang Diterima Petani (It) pada Agustus 2024 sebesar 142,21, mengalami peningkatan 1,16 persen dibandingkan periode sebelumnya. Kelapa sawit, cabai rawit, dan cabai merah menjadi komoditas utama yang mendorong kenaikan It.
Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) pada Agustus 2024 sebesar 116,54, turun 0,13 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Komoditas yang menjadi penyumbang penurunan Ib antara lain bawang merah, tomat sayur, dan tomat buah.
Dilihat dari subsektor nya, kenaikan NTP terjadi di semua subsektor kecuali subsektor peternakan yang justru mengalami penurunan.
Selain itu, BPS Provinsi Aceh juga merilis data ekspor-impor untuk bulan Juli 2024. Nilai ekspor barang asal Provinsi Aceh mencapai 60.521.917 USD, turun 8,53 persen dibandingkan Juni 2024. Komoditas terbesar yang diekspor adalah batubara senilai 37.969.196 USD.
Ekspor terbesar Aceh ditujukan ke India dengan nilai 37.029.883 USD, terutama untuk batubara. Amerika Serikat dan Thailand mengikuti dengan nilai ekspor masing-masing sebesar 9.259.885 USD dan 3.317.912 USD.
Sementara itu, nilai impor Provinsi Aceh pada Juli 2024 mencapai 53.855.947 USD, naik 38,69 persen dibandingkan Juni 2024. Impor terbesar berasal dari Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab, keduanya berupa gas.
Dengan nilai ekspor yang lebih besar dibanding impor, neraca perdagangan luar negeri Provinsi Aceh pada Juli 2024 mengalami surplus sebesar 6.665.970 USD. Ujarnya,(**)