Kepala Sekolah SMPN 5 Satap Singosari Ungkap Kronologis Dugaan Penganiayaan

  • Whatsapp
Foto Sekolah SMP Negeri 5 Satu Atap di Desa Klampok Singosari kabupaten Malang.

Kabupaten Malang, beritalima.com | Soal Seorang guru SMPN 5 Satu Atap (Satap) Singosari, Kabupaten Malang yang viral menjadi korban penganiayaan, atas nama Abdul Rozaq (49) ini, yang mengaku dihajar Kepala Sekolahnya sendiri yang bernama Anas Fachruddin (53), yang berbuntut adanya aduan atau laporan ke pihak aparatur penegak hukum di Polsek Singosari pada 12 Agustus 2023.

Menurut Kepala Sekolah SMPN 5 Satap Anas Fachruddin membenarkan peristiwa tersebut. Namun, apa yang ditulis dalam laporan polisi berbeda dengan peristiwa sebenarnya.

Bacaan Lainnya

“Iya benar kejadian itu, namun pada saat itu tendangan saya tidak keras hanya pelan, karena pada saat saya mau nendang yang bersangkutan, posisi saya atau badan saya dipegang oleh guru guru pada waktu itu, banyak saksinya bisa dikonfirmasi kepada saksi,” ungkap Anas saat ditemui awak media di Kantornya Senin 14/08.

Ia juga menyampaikan bahwa tendangan itu hanya reflek saja, dan tidak ada unsur kesengajaan.

“Banyak kok saksinya, dan itu tidak ada unsur kesengajaan, karena, waktu kejadian dipegangi banyak saksi dan tidak bisa saya bergerak sama sekali,” kata Anas.

Sebagai guru, masih menurut Anas bahwa perlakuan yang diberikan pada Abdul Rozaq selaku wakil kepala sekolah juga dilatarbelakangi perilaku korban yang tidak baik, dimana korban dinilai indisipliner dengan memiliki berbagai pelanggaran.

“Salah satunya izin tidak masuk dalam waktu lama, hingga jarang mengajar di kelas, padahal Rozaq ini guru olahraga yang bagi kami indisipliner. Rumahnya di Kalimantan kalau pulang bisa izin sampai dua bulan. Jarang ngajar di kelas,” ujarnya.

Perilaku yang terakhir yang memicu kemarahan Kasek, karena menerima tenaga pendidik dan tata usaha tanpa izin yang bersangkutan, dimana perbuatan Rozaq yang melakukan scan tandatangan kepala sekolah untuk perekrutan karyawan sekolah.

“Hal tersebut yang membuat saya cukup marah. Bahkan pada saat kejadian itu Rozaq tertawa-tawa saja, bukan bermaksud menganiaya di acara pramuka, paginya beliau tidak hadir rapat, lalu saya dilaporkan ke polisi,” lanjut Anas.

Dihadapan awak media Anas juga menegaskan, bahwa pihaknya hingga kini belum dipanggil Polsek Singosari untuk dimintai keterangan, bahkan dirinya juga melakukan klarifikasi dan mediasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Malang untuk menjelaskan duduk permasalahannya hari ini.

“Sudah kami laporkan dan saya Klarifikasi ke diknas juga,” katanya.

Selain itu atas kejadian tersebut, Kepala Sekolah yang baru menjabat 6 bulan ini, juga berencana melaporkan balik guru olahraga tersebut dengan dugaan perbuatan pemalsuan tandatangan.

“Tindakan Rozaq ini saya anggap sebagai perbuatan indisipliner. Dan saya siap melaporkan balik dengan dugaan pemalsuan tanda tangan waktu dia mengajukan mutasi. Waktunya, saya masih menunggu mediasi Dinas dan Inspektorat, baru laporan,” tegas Anas.

Sementara itu atas kejadian tersebut, Kapolsek Singosari Kabupaten Malang Kompol Achmad Robial, menyampaikan bahwa laporan saudara Rozaq ke Polsek sudah diterima.

“Masih proses mas-red. Laporan sudah kami terima, akan kami proses sesuai aturan hukum,” tandasnya.

Sebelumnya diketahui bahwa berdasarkan keterangan pendamping Rozaq LSM LIRA, bahwa penganiayaan terhadap seorang Wakil Kepala sekolah SMPN 5 SATAP Singosari bernama Abdul Rozaq (AR), yang dilakukan oleh Kepala sekolah setempat bernama Anas Fachrudin (AF).

Adapun kronologi berdasarkan temuan di lokasi kejadian sebagai berikut :

Pada hari Sabtu, 12 Agustus 2023, sekira pukul 21. 00 WIB, Kepala Sekolah datang di sekolah tempat digelarnya Persami bersama istri dan anaknya.

Di lokasi tersebut, tanpa penyebab yang jelas tiba-tiba marah-marah sambil menunjuk-nunjuk kepada AR dan mengusirnya dari ruangan, kemudian diteruskan dengan penganiayaan yaitu dengan cara menendang bagian pinggang sebanyak 2 kali.

Peristiwa ini terjadi di halaman sekolah SMPN 5 SATAP Singosari, dihadapan seluruh siswa dan guru yang sedang menggelar perkemahan (Persami) dalam rangka Hari Pramuka.

Kemudian saat pelaku akan melakukan pemukulan ke arah wajah dipegang oleh para guru yang ada di sekitarnya. [Ndu/Red]

 

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait