TRENGGALEK, beritalima.com –
Pejabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Trenggalek, Anik Suwarni, mengapresiasi kepedulian dan kegotongroyongan dari organisasi kepemudaan terhadap masyarakat kurang mampu. Mewakili Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin dalam kegiatan santunan anak yatim yang diselenggarakan Watulimo Satu Tekad (WAST), dirinya tak enggan memuji kiprah dari para generasi muda yang tergabung dalam organisasi berbadan hukum itu kepada warga disekitar mereka.
Menurutnya, apa yang dilakukan oleh WAST ini merupakan wujud dari cita-cita Pemkab. Trenggalek yang ingin wujudkan pemerintahan yang berkelanjutan. Apalagi kegiatan santunan seperti ini dilakukan dalam momentum Pandemi Covid 19 yang telah memukul perekonomian semua lapisan masyarakat. “Bantuan yang diberikan WAST tentunya akan sangat berarti bagi mereka yang menerimanya. Apalagi itu dilakukan ditengah kondisi Pandemi Covid seperti ini,” ujar Pj. Sekda Trenggalek itu, Minggu (16/1/2022).
Mantan Kabag Hukum Setda Trenggalek itu, berharap aksi seperti ini bisa terus berlanjut sehingga kegotongroyongan seperti ini bisa meringankan beban masyarakat yang membutuhkan. “Yang mampu membantu yang kurang mampu, yang beruntung berbagi kepada yang kurang beruntung,” lanjutnya.
Santunan untuk anak yatim dan anak berkebutuhan khusus di Kecamatan Watulimo ini dilakukan bertepatan dengan 6 tahun Aniversary WAST dengan mengusung tema “Bersama Berbagi Sesama”. Dalam satu tahun 2021 kemarin, menurut Puji Santoso, Ketua WAST sudah 6 kali santunan dilakukan. Semua itu berkat dukungan banyak pihak utamanya para donatur setia WAST, baik lokal maupun yang berasal dari luar negeri.
Menurut Puji, saat ini WAST juga mencoba menitipkan kotak-kotak donasi di rumah rumah warga, toko dan yang lainnya, guna mengumpulkan uang receh, kembalian yang berarti bagi warga yang membutuhkan.
WAST sendiri berdiri untuk mewadahi warga masyarakat di Kecamatan Watulimo memiliki satu tekad yang sama untuk daerahnya. Turut hadir dalam santunan itu Anggata DPRD Trenggalek Dapil II Watulimo, Bambang Sutopo dan beberapa komunitas lain, seperti Persatuan Pengemudi Watulimo (PPW), IST dan STC. (her)