Kepemimpinan PKK Harus Visioner

  • Whatsapp
Gubernur Jawa Timur didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Menyaksikan Penanda Tanganan Kesepakatan Bersama Ketua Tim Pengerak PKK Provinsi Jawa Timur dengan Tim Penggerak PKK Kab dan Kota se Jawa Timur

Pola kepemimpinan Tim Penggerak PKK harus lebih dititik beratkan kepada kepemimpinan yang visioner, yakni pemimpin yang mampu menciptakan iklim kerja dalam satu kesatuan tim, menghargai peran setiap individu, merencanakan kegiatan secara bertahap dan sistematis, terbuka, dan senantiasa membangun kemitraan.
Hal itu ditegaskan Ketua Tim Penggerak PKK (TP-PKK) Provinsi Jatim Dra Hj Nina Soekarwo, MSi, pada pembukaan Rapat Koordinasi (Rakor) TP-PKK Provinsi dan Kabupaten/ Kota se Jatim tahun 2016, yang dibuka secara resmi oleh Gubernur Jatim Dr H Soekarwo, di Hotel Utami Jl Raya Juanda Sidoarjo, Rabu (27/7).
Menurutnya, paradigma baru TP PKK dapat diartikan sebagai sikap dan cara pandang baru, mau dan mampu menerima pembaharuan, terutama terhadap para unsur pimpinan TP PKK, tanpa meninggalkan prinsip dasar gerakan PKK.
Dulu, belum ada program unggulan yang terstruktur dari pusat. Sekarang diinstruksikan,  mengkombinasikan dengan kearifan lokal sesuai RPJMD Kabupaten/ kota masing-masing. Karena program unggulan pokja I – IV sudah ada dari pusat yang harus dilaksanakan oleh Provinsi hingga Kabupaten/ kota.
Diakuinya, peran PKK sungguh luar biasa. PKK senantiasa proaktif dalam pendampingan ibu hamil yang beresiko tinggi. Ini terlihat dari keberhasilan PKK dalam membantu menurunkan Angka Kematian Ibu melahirkan, dari semula 104 menjadi 101, dan terus menurun hingga 96. Sekarang sudah sampai on the track yaitu berhasil mencapai 89,6 per 100 ribu kelahiran hidup. Karena target MDG’s yang berkelanjutan Sustainable Development Goals (SDGs) 102 per 100 ribu kelahiran hidup. Sementara di tingkat nasional  masih naik terus, average dari 34 provinsi se Indonesai tercatat 359 per 100 ribu kelahiran hidup.
Dalam struktur kelembagaan TP PKK Pusat, jelasnya, ditetapkan empat bidang, yaitu, Bidang  Pembinaan Karakter Keluarga,  Bidang Pendidikan dan Peningkatan Ekonomi Keluarga, Bidang Peningkatan Ketahanan Keluarga, serta Bidang Kesehatan Keluarga dan Lingkungan. Masing-masing bidang tersebut mempunyai program unggulan. Diantaranya pola asuh anak dan remaja dalam keluarga dengan penuh cinta dan kasih sayang, pemberdayaan ekonomi keluarga, pemanfaatan lahan melalui program Hatinya PKK dan Hidup Bersih Sehat (PHBS) dalam keluarga dan lingkungan dengan PHBS dan Perilaku Cerdik.
TP-PKK perlu menginformasikan, mengkomunikasikan, dan mengkonsultasikan rencana kerja TP PKK kepada Pemerintah Daerah melalui SKPD yang membidangi Urusan Pembinaan Pemerintah Desa dan Pemberdayaan Masyarakat dan SKPD terkait. “Hal ini penting, agar rencana kerja TP PKK menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen perencanaan pembangunan Pemerintah Daerah,” ujarnya.
Pembangunan berkelanjutan terdiri dari 17 tujuan dengan 169 target. Sedang yang yang relevan dengan peran PKK, di antaranya, mengakhiri kemiskinan, mencapai ketahanan pangan dan peningkatan gizi dan mempromosikan pertanian berkelanjutan, pastikan hidup sehat dan mempromosikan kesejahteraan untuk semua pada segala usia, menjamin kualitas pendidikan inklusif dan adil dan mempromosikan kesempatan belajar seumur hidup bagi semua, mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan, menjamin ketersediaan dan pengelolaan yang berkelanjutan  air dan sanitasi untuk semua.
“Untuk mendorong peningkatan kualitas kesejahteraan keluarga di daerah bukanlah perkara mudah. Tanpa kerja keras dan dedikasi yang tinggi kiranya akan sulit mewujudkan cita-cita, visi dan misi mulia itu. Untuk itu diperlukan inovasi program yang mampu memberikan kontribusi yang besar terhadap upaya peningkatan kualitas kesejahteraan keluarga di Provinsi Jawa Timur,” katanya.
Rakor PKK merupakan langkah awal dalam mensinkronkan program kegiatan, sehingga program kerja yang disusun dapat langsung menyentuh kepada masyarakat. Karena itu dalam kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan Kesepakatan  Bersama (MoU) antara Ketua TP-PKK Provinsi Jatim dengan Ketua  TP-PKK Kabupaten/ Kota  se Jatim Jatim tentang mendukung percepatan penurunan kematian ibu dan bayi dan pengembangan Taman Posyandu menuju Jawa Timur sehat.
Gubernur Jawa Timur Dr H Soekarwo mengakui, secara struktural tidak ada organisasi yang sampai ke grass root, kecuali PKK yang memiliki jaringan komunikasi yang terstruktur mulai dari Tingkat Pusat sampai Dasa Wisma. Sehingga permasalahan-permasalahan yang ada dapat segera diselesaikan. Ini penting sekali dalam rangka memberikan informasi dan gerakan.
Dari substansi keperempuanan, lanjutnya, sejak 2012 sudah dicanangkan tentang ekonomi perempuan. Tentang ini, Jatim dijadikan role model, bahwa perempuan  menjadi penggerak perekonomian di Jatim, mulai kopwan, kelompok koperasi pengajan, koperasi gereja. Akses  kelompok perempuan di bidang modal luar biasa.
“Pemberdayaan perempuan penting, permpuan bukan hanya obyek tapi subyek di berbagai bidang inclusif, baik ekonomi, pendidikan, dan lain-lain. Jadi dari segi gender tidak bisa didiskriminasi,” tandasnya.
Rakor yang bertema ”Melalui rakor TP PKK tahun 2016 kita sukseskan prioritas program kerja PKK dengan paradigma baru untuk mewujudkan keluarga Indonesia yang sejahtera” ini diikuti 300 orang peserta, yang terdiri dari TP PKK Provinsi Jawa Timur, koordinator TP.PKK, Ketua TP. PKK Kabupaten/ Kota masing-masing didampingi Sekretaris dan Ketua Pokja I, II, III dan IV.
Pembukaan Rakor dihadiri Kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Ketua TP PKK Kabupaten/ Kota se Jawa Timur, dan Pengurus TP PKK Provinsi Jawa Timur. (**).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *