Jakarta, beritalima.com| – Kereta khusus petani dan pedagang pada layanan Commuter Line Merak mulai beroperasi (1/12) dengan tarif tiga ribu rupiah, sama dengan tarif penumpang umum pada KRL (kereta rel listrik) melalui skema Public Service Obligation (PSO) dari Pemerintah.
Anne Purba, Vice President Corporate Communication KAI mengatakan, dukungan subsidi Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (DJKA Kemenhub), agar layanan ini tetap terjangkau dan mendukung aktivitas ekonomi masyarakat, khususnya yang bergantung pada transportasi publik berbasis rel.
Kereta Petani dan Pedagang memiliki kapasitas 73 tempat duduk dan area bagasi yang ditata sesuai kebutuhan pengguna. Layanan ini dirangkaikan pada 14 perjalanan Commuter Line Merak setiap hari, terdiri dari 7 perjalanan Merak–Rangkasbitung dan 7 perjalanan Rangkasbitung–Merak.
Seluruh perjalanan tersebut melayani 11 stasiun, yaitu: Rangkasbitung – Jambu Baru – Catang – Cikuesal – Walantaka – Serang – Karangantu – Tonjong Baru – Cilegon – Krenceng – Merak.
Pengguna dapat membawa maksimal dua koli barang berukuran 100 cm x 40 cm x 30 cm. Untuk menggunakan layanan ini, pelanggan wajib melakukan registrasi Kartu Petani dan Pedagang di loket stasiun wilayah Commuter Line Merak.
Pemegang kartu dapat membeli tiket mulai H-7 dan melakukan perjalanan lebih awal hingga dua jam sebelum jadwal keberangkatan. Pengguna yang belum memiliki kartu tetap dapat membeli tiket pada hari perjalanan apabila kuota masih tersedia.
Rangkaian gerbong Inovasi in hasil kolaborasi KAI Group dan DJKA Kemenhub untuk memperlancar arus distribusi hasil pertanian dan perdagangan lokal di Banten. Seluruh proses desain dan modifikasi sarana dikerjakan oleh Balai Yasa Surabaya Gubeng (Jawa Timur), mulai dari penataan interior, ruang bagasi, hingga sistem pendukung perjalanan agar sesuai kebutuhan petani dan pedagang.
Pada hari pertama operasional, sebanyak 12.391 pengguna memanfaatkan Commuter Line Merak, termasuk 95 pengguna Kereta Petani dan Pedagang. Barang bawaan didominasi olahan makanan, hasil pertanian, hingga kerajinan untuk memenuhi kebutuhan pasar di Serang, Cilegon, dan Merak.
Jurnalis: abri/dedy







