SURABAYA, beritalima.com | Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajarannya meninjau saluran Kalirejo yang terletak di kawasan Jalan Raya Tenggilis, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Senin (26/10/2020). Namun, sebelum tiba di lokasi, terlebih dahulu ia meninjau Bozem Tenggilis dan memberi arahan untuk dilakukan pengerukan menggunakan alat berat.
Sekitar 10 menit berada di sana, Wali Kota Risma bersama jajaran dari Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) dan Dinas PU Bina Marga langsung meninjau Saluran Kalirejo. Di lokasi itu, dia memimpin langsung proses pengerukan, sembari menyapu dan membersihkan kawasan sekitarnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP), Erna Purnawati mengatakan, pengerukan dengan kedalaman 1,5 – 2 meter tersebut bertujuan untuk memperlancar jalannya aliran air agar tidak menggenang saat hujan turun. Setelah dihitung, hasil dari pengerukan pada hari ini dengan total empat titik lokasi mencapai 26 dump truk.
“Rinciannya, terdiri dari 10 dump truk hasil pengerukan di Jalan Raya Tenggilis, tiga dump truk wilayah Tenggilis Timur 1, lalu Tenggilis Timur IV (belakang BK3S) berjumlah lima dump truk dan delapan dump truk di Bozem Tenggilis,” kata Erna seusai kegiatan.
Erna menjelaskan, selain pengerukan, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini pun juga memberi arahan untuk penambahan saluran baru. Pembangunan saluran baru tersebut, lokasinya terletak di Jalan Raya Kendangsari gang IV mengarah ke Jemursari (sebelah Pizza Hut Restoran). “Ini tujuannya agar tidak terlalu panjang jaraknya menuju hilir, yakni outlet Wonorejo. Jadi dipotong dengan saluran baru itu,” jelas dia.
Tidak hanya itu, Erna memaparkan, saluran baru tersebut nantinya memiliki panjang sekitar 200 meter dari titik lokasi Kendangsari gang IV. Rencananya, saluran itu akan dikerjakan di tahun 2021 mendatang. “Kami selesaikan di tahun depan,” urainya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya, Anna Fajriatin mengimbau kepada seluruh warga agar bersama-sama menjaga dan peduli terhadap lingkungan. Baik warga yang tinggal di perumahan maupun masyarakat yang memanfaatkan fasilitas umum untuk berjualan.
“Ketika sama-sama saling menjaga lingkungan, maka dampaknya pun akan dirasakan bersama-sama pula. Minimal menjaga karena merasa saling memiliki,” pungkasnya. (*)