JAKARTA, 6 Mei 2018 – Upaya mengembalikan daya saing investasi sektor migas nasional di tataran global menjadi tantangan yang harus diatasi bersama oleh seluruh pemangku kepentingan. Pemerintah pun kembali menekankan komitmennya untuk melanjutkan kebijakan deregulasi dengan mengevaluasi sejumlah peraturan yang dianggap menghambat industri migas serta memberikan kemudahan menarik minat investor untuk memastikan eksplorasi migas terus berjalan.
Arahan yang disampaikan Presiden Joko Widodo ketika membuka The 42nd Indonesia Petroleum Association (IPA) Convention and Exhibition 2018 pada Rabu (2/5) itu pun sejalan dengan berbagai kegiatan yang berlangsung selama penyelenggaran konferensi dan pameran tersebut.
Ronald Gunawan, Presiden Indonesian Petroleum Association (IPA), menyampaikan serangkaian diskusi yang dilakukan selama tiga hari penyelenggaraan IPA Convex diharapkan memberikan kontribusi pemikiran serta solusi atas berbagai isu yang ada di sektor hulu migas Indonesia.
“Kami menilai sektor hulu migas Indonesia masih sangat menarik karena kami bisa merasakan adanya kesamaan fokus di antara para pelaku usaha dengan pemerintah, demi memperbaiki daya saing investasi hulu migas tanah air di mata investor global,” papar Ronald Gunawan saat penutupan IPA Convex 2018, Jumat (4/5).
Dinamika industri migas dunia dalam empat tahun terakhir memang menuntut seluruh stakeholder untuk menyesuaikan diri. Pemerintah, sebagai regulator, harus merevisi bahkan menghapus sejumlah aturan. Adapun perusahaan migas harus meningkatkan efisiensi kegiatan produksi.
Selama 3 hari penyelenggaraan acara, sejumlah rangkaian kegiatan yang terkait dengan dinamika industri hulu migas nasional terangkum dalam 3 Plenary Session, CEO Forum, Special Session, Technical Program, IPA PetroChallenge hingga tiga Technology Session.
Perlunya efisiensi ini dibahas pada CEO Forum di hari pertama IPA Convex 2018. Di forum tersebut, lima pemimpin perusahaan berbagi pengalaman saat menghadapi krisis.
Perkembangan teknologi informasi juga menjadi tantangan bagi industri migas hingga perkembangan terkini dari teknologi operasional dan model bisnis yang tepat untuk sektor hulu migas Indoneis dibahas secara khusus dalam 3 sesi Technology Session.
Adapun Plenary Session 1 membahas peta kompetisi investasi industri migas global. Salah satu hal yang mengemuka dalam diskusi tersebut terkait perlunya pembagian tanggung jawab antara investor dan pemerintah untuk mendorong investasi dan pertumbuhan industri migas. Sebagai contoh, investor bisa menawarkan kemampuan dalam hal teknis dan finansial, pengalaman secara global, hingga pembangunan kapasitas. Sedangkan pemerintah bisa menyediakan iklim investasi yang mendukung dan stabil, serta regulasi yang efisien.
Pada Plenary Session 2 bertajuk How Countries Maintain and Improve Their Global Oil and Gas Investment Competitiveness yang digelar pada Kamis (3/5) para panelis membahas perlunya peraturan fiskal dan insentif bagi industri sekaligus memperjelas aturan pelaksanaan untuk kebijakan baru dari pemerintah supaya menarik di mata investor.
Di hari kedua ini juga digelar kompetisi IPA PetroChallenge ™ untuk pertama kalinya. Acara ini selaras dengan dengan arahan Presiden Joko Widodo saat membuka IPA Convex ke-42, Rabu (2/5) yang meminta industri hulu migas untuk menjadi simbol dari inovasi, terobosan dan kemajuan untuk yang membawa masyarakat ke masa depan lebih baik. Presiden berharap pun industri hulu migas bisa menarik kembali minat generasi muda untuk menjadikan industri migas sebagai pilihan berkarir yang menjanjikan.
Pada di Plenary Session 3 dengan tema Aligning Policies to Achieve Indonesia’s Energy Plan pada Kamis (3/5), para panelis membahas perlunya pemahaman dan komitmen yang sama untuk untuk mencapai target Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) sebagai langkah mencapai ketahanan energi nasional itu. Untuk mencapai target RUEN, pemerintah juga harus melahirkan sejumlah kebijakan perpajakan yang mendukung kegiatan industri migas.
Di hari terakhir digelar Special Session bertema Improving Indonesia’s Gas Business from Upstream to Downstream. Dalam diskusi ini terungkap monetisasi lapangan gas semakin mudah seiring deregulasi di industri migas. Di bidang perizinan misalnya, dari total pemangkasan 373 izin dan regulasi di sektor energi dan mineral menjadi hanya 186 izin, sebanyak 14 beleid di antaranya mengatur soal bisnis hulu migas. Selain itu, produsen gas juga telah diberikan kemudahan untuk menjual gasnya ke pengguna akhir.
Pada acara penutupan IPA Convex 2018 oleh Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, sejumlah penghargaan diberikan kepada para profesional serta mahasiwa yang lewat inovasi serta riset yang mereka lakukan dan telah memberi sumbangsih bagi perkembangan industri hulu migas nasional. Saat itu juga ditandai dengan penandatanganan tujuh Kontrak Jual Beli Gas Bumi (PJBG). Tanda tangan kontrak tersebut berpotensi menambah penerimaan negara sebesar Rp1,49 triliun atau US$111,08 juta.
Dalam sambutannya, Amien menyatakan bahwa salah satu bentuk dukungan yang diperlukan adalah dari industri keuangan Indonesia dengan memfasilitasi mobilisasi dana. “Di samping itu, semua pihak harus mendukung kegiatan eksplorasi dengan memudahkan perizinan, memuluskan pembebasan lahan, meminimalkan pungutan dan memfasilitasi penyelesaian aspek sosial apabila muncul. Semua itu merupakan langkah bersama untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Mari bekerja sama dan menjadi lebih efisien,” Amien Sunaryadi menekankan.
IPA Convex mengumpulkan para pemangku kepentingan dalam industri hulu migas, termasuk pembuat kebijakan, pemerintah, investor dan sektor penunjang industri migas untuk mendorong lebih banyak investasi ke Indonesia. Tahun ini pengunjung IPA Convex 2018 mencapai lebih dari 24.000 orang untuk pameran yang menampilkan 116 peserta tersebut. Tahun ini pengunjung IPA Convex 2018 mencapai lebih dari 24.000 orang untuk pameran yang menampilkan 116 peserta tersebut. Acara ini juga diliput oleh lebih dari 450 jurnalis dari dalam negeri dan 15 jurnalis dari media luar negeri, dari total 232 media yang meliput acara ini