JAKARTA, Beritalima.com– Setelah menyalurkan bantuan sembako, nasi kotak dan beli produk-produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) setiap pekannya sejak beberapa bulan lalu buat masyarakat terdampak wabah virus Corona (Covid-19) di sejumlah kota terutama di Dapil II Sumatera Barat, pekan ini legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hj Nevi Zuairina bekerja sama dengan bersama Bank Negara Indonesia (BNI) 1946 melakukan kegiatan test Swab terhadap 2.000 orang di Kota Padang dan Bukit TInggi.
Upaya test Swab, kata anggota Komisi VI DPR RI itu dalam keterangan pers yang diterima awak media, Sabtu (13/6) dilakukan secara masif dengan pertimbangan rilis badan kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) yang menyebutkan, penularan virus Corona melalui Orang Tanpa Gejala (OTG).
Test swab sebanyak-banyaknya bertujuan mencari OTG yang berkeliaran tanpa masker dimana-mana. Bila ada dugaan reaktif Covid-19, dapat langsung ada tindakan cepat berupa isolasi. Prinsip test tracing isolasi sering dilakukan dan sebanyak mungkin dengan harapan dapat meredakan pandemi covid 19 ini.
“Alhamdulillah di Sumatera Barat, sudah 26.000 orang yang di test swab atau 0,5 persen dari jumlah penduduk. Semua pihak, baik legislator, masyarakat dan semua unsur pimpinan daerah, mendukung Pemerintah Pusat maupun Daerah agar test swab dilakukan sebanyak mungkin seperti yang di negara lain,” ujar Nevi
.Data terakhir yang didapatkan Nevi dari berbagai sumber, jumlah tes swab yang dilakukan pada penduduk Indonesia secara nasional masih 0,08 persen. Padahal, perbandingan dengan negara-negara lain, misalnya dengan Korea Selatan, negara ini sudah melakukan test swab 1,2 persen dari jumlah penduduknya.
“Saya apresiasi Pemerintah Sumatera Barat yang telah melakukan test swab sudah lebih tinggi dari nasional yakni 0,5 persen, sedangkan nasional 0,08 persen. Pemeriksaan swab bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja untuk mencari OTG. Contohnya, seperti di Bandara Internasional Minang Kabau (BIM) langsung di swab petugas dari Pemda merupakan langkah baik”, ujar dia.
Nevi juga mengapresiasi putra Padang yakni Dokter Andani Eka Putra yang juga Kepala Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Universitas Andalas yang telah menemukan metode pool test yang luar biasa. Sejak penemuan metode pool test diterapkan di lab Universitas Andalas, kemampuan laboratorium di Unand meningkat drastis. Dari hanya 200 sampel sehari menjadi 1.570 per hari.
Kondisi New Normal yang digaungkan Pemerintah Pusat, kata Nevi, perlu kewaspadaan tingkat tinggi karena infrastruktur kesehatan dan karakter masyarakat Indonesia sangat berbeda-beda tiap daerah. Pasalnya, arah kebijakan Covid-19 ini mengarah kepada herd imunity, tetapi dukungan protokol kesehatan masih ada kekurangan di berbagai hal serta dukungan vaksin belum ada.
“Saya berterima kasih kepada semua pihak yang hingga saat ini terus konsern terhadap penanganan wabah hingga berjuang menyelesaikan terhentinya Covid-19. Dukungan Masyarakat dan pemerintah yang satu misi satu tujuan dengan tingkat kedisiplinan tinggi, bakal mampu mempercepat penyelesaian persoalan wabah ini,” demikian Hj Nevi Zuairina. (akhir)