Ada sejumlah wilayah yang menjadi binaan MPM Muhammdiyah Sulsel bersama dengan P3E Suma KLH, untuk pengembangan tanaman hidroponik, seperti Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto dan Bulukumba sudah berhasil dikembangkan meskipun masih dalam skala rumah tangga.
Selama dua hari lebih, tim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wilayah Sulawesi dan Maluku, yang diwakili Apriadi dan Ichal serta Nasrullah dan Muslimin dari MPM Muhammadiyah Sulsel, mencoba melihat secara langsung budidaya tanaman hidroponik yang dikembangkan di kelompok binaan di Takalar, Jeneponta dan Bulukumba.
Dari hasil pemantauan tersebut, dari tiga lokasi umumnya sudah berhasil dikembangkan dan bahkan sudah beberapa kali panen. Dampaknya ada dorongan dengan masyarakat sekitarnya untuk mengembangkannya. Banyak warga tertarik mengembangkannya setelah melihat hasilnya. Seperti yang terjadi di Bulukumba.
Apriadi dari P3E Suma – KLH merasa bersyukur karena budidaya tanaman hidroponik yang dibina dibeberapa daerah sudah menampakkan hasilnya, Mereka memahami, karen ini baru langkah awal, maka skala pengembangannya masih skala rumah tangga. Berharap kedepan, tidak hanya dikelompok binaan tetapi perkembangannya bisa lebih meluas.
Sementara Muslimin, Sekretaris MPM PWM Sulsel, mengatakan, budidaya tanaman hidroponik ini akan dikembangkan di 24 kabupaten dan kota se Sulsel, khususnya di MPM Kabupaten dan kota se Sulsel.
Dikatakan tanaman hidroponik ini adalah cara budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah atau dengan kata lain, hidroponik ini merupakan suatu sistem budidaya tanaman, pada media yang tidak menyediakan unsur hara dan unsur hara esensial yang diperlukan tanaman telah disediakan dalam bentuk larutan atau nutrisi. (nasrullah)