SIDOARJO, beritalima.com | Arisan Ilmu Nol Rupiah (AINR) edisi 56 kali ini agak beda. Pasalnya, para peserta yang hadir pilihan dan digelar untuk kuota terbatas. Kegiatan ini diadakan Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur di Ruang Siaga, BPBD Jatim, Minggu (27/10/2024).
“Mengapa agak beda dan terbatas karena materi AINR kali ini akan terus berkelanjutan, sehingga peserta mendapatkan materi tidak putus-putus,” ungkap Wakil Koordinator SRPB Jatim Alvian Alif Pujiono yang membuka acara ini.
Dalam kesempatan ini materi yang diberikan adalah Pengenalan Sarana Evakuasi dengan narasumber Setiabudi Anurcahya. Direncanakan materi ini akan berlanjut ke AINR berikutnya, baik dalam teori maupun praktik.
Cak Bud, panggilan akrab Setiabudi Anurcahya, mengatakan, dalam kegiatan kali ini banyak memberikan materi tentang bencana yang terjadi pada gedung-gedung serta metode evakuasinya.
Dalam pengamatannya sebagai asesor bangunan gedung selama ini masih dijumpai bangunan yang tidak memenuhi standar dalam menghadapi bencana. Misalnya model anak tangga, pegangan tangga, jalur evakuasi, dan sebagainya. Namun ada pula yang sudah standar seperti rekomendasi asesor bangunan gedung.
“Sebenarnya masalah keselamatan gedung itu ada gradenya. Hal ini juga berdampak pada risiko saat terjadi bencana. Oleh karena itulah kenapa sarana evakuasi perlu direncanakan,” kata pria ini.
Selain itu, ia menyoroti safety awareness yang harus dilakukan berkala. Di gedung-gedung bertingkat motode ini wajib dilakukan. “Minimal latihannya setahun sekali,” imbuhnya.
Sementara, Alvian Alif Pujiono mengatakan, materi kali ini memang banyak ilmu yang bisa didapatkan. Hal ini karena pematerinya sangat berpengalaman. Sedangkan Cak Bud berharap para peserta bisa mengikuti materi selanjutnya karena akan diselingi dengan praktik. (Gan)
Teks Foto: AINR edisi 56 digelar SRPB Jawa Timur di Ruang Siaga, BPBD Jatim, Minggu (27/10/2024).
