Kesiapan Pembelajaran Tatap Muka di Trenggalek, Ditinjau Langsung Ketua TP PKK

  • Whatsapp

TRENGGALEK, beritalima.com –

Wacana kegiatan pembelajaran tatap muka di Kabupaten Trenggalek sudah menguat. Guna memastikan keamanan serta kelayakannya, bahkan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardiny Mochamad pun terjun langsung ke lapangan. Istri dari Bupati Trenggalek itupun secara intens melakukan peninjauan pada berbagai kesiapan proses belajar mengajar dimaksud. Terkhusus, di level lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Hal tersebut dilakukannya bukan tanpa alasan, pasalnya, bagaimanapun hak pendidikan anak harus tetap diberikan.

“Ini adalah proses dari sebuah perjuangan panjang, dan alhamdulillah mulai Juli 2021 dimungkinkan pembelajaran tatap muka bisa diberikan. Bagaimanapun hak pendidikan anak harus diberikan dan kami sudah melalui proses tersebut,” ungkapnya selepas meninjau SPS Harapan Bunda Desa Prambon dan TK Pembina Desa Sukorejo, Kecamatan Tugu, Sabtu (5/6/2021) kemarin.

Ditambahkan penggiat perempuan yang juga menjadi Bunda PAUD Kabupaten Trenggalek ini, pembelajaran daring sudah dilaksanakan berikut dengan berbagai kendala maupun tantangannya. Walau begitu, dirinya tetap berkeyakinan jika para peserta didik tetap memerlukan pola pendidikan dilingkungan sekolah secara langsung.

“Kami punya keyakinan, anak-anak juga masih tetap membutuhkan interaksi dengan lingkungan serta teman-teman nya. Berkomunikasi antara yang satu sama lainnya,” lanjut Novita Hardiny.

Dirinyapun berharap, dengan pembelajaran tatap muka anak atau peserta didik bisa mencontoh teladan dari guru. Bagaimana cara guru berbicara, energi, ekspresinya dan hal-hal baik lainnya. Sarjana ekonomi ini juga mengajak peran serta orangtua untuk bisa memberikan edukasi kebiasaan baru di tengah Pandemi Covid-19.

“Harapan saya, para orangtua juga bisa memberikan pendidikan yang baik tentang protokol kesehatan bagi anak, sehingga anak secara mandiri bisa menjaga dirinya sendiri dengan mematuhi prokes (protokol kesehatan),” harapnya.

Seperti misal, anak didik diajari mencuci tangan pakai sabun, memakai masker, menjauhi kerumunan, atau menggunakan ‘face shield’ bila ada.
“Kami terus berusaha membiasakan ini bila di sekolah-sekolah, baik itu mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Selama ini dijaga dengan baik insya Allah kita terhidar dari virus Corona,” jelas istri dari Mochamad Nur Arifin ini.

Ibu dari tiga putra itu mencoba memastikan, sejauh mana kesiapan sekolah menggelar pembelajaran tatap muka secara langsung. Mulai dari sarana dan prasarananya, maupun kesiapan beberapa perangkat pendukung lainnya.
Akan tetapi, dari semua sekolah yang dikunjungi ternyata beberapa diantaranya dinyatakan belum aman untuk pembelajaran tatap muka. Sebagai contoh, SPS Harapan Bunda Desa Prambon Tugu, sekolah ini dinilai Ketua PKK itu belum layak menggelar pembelajaran tatap muka karena toiletnya masih menjadi satu dengan musala.

“Ini tidak aman, karena biasanya toilet ini cenderung dipakai banyak orang sehingga bila dilihat dari segi keamanan belum layak. Jadi masih kita nilai punya tingkat kerentanan terjadi penularan Covid terhadap anak didik,” pungkasnya. (her)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait