Ketatkan Pintu Masuk Negara Menekan Laju Penularan Omicron

  • Whatsapp
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito

JAKARTA, beritalima.com| Pemerintah terus berupaya menekan peluang importasi kasus COVID-19 terutama bervarian Omicron. Beberapa upaya seperti Polri meluncurkan aplikasi Monitoring Karantina pada 6 Januari 2022 di terminal keberangkatan Bandara Soekarno – Hatta.

Aplikasi ini bentuk kolaborasi lintas sektor untuk memastikan karantina dijalankan secara disiplin dan tidak ada transmisi lokal khususnya terkait varian Omicron melalui upaya penyatuan data menjadi 1 sistem sebagai visi bersama satu data nasional.

Bacaan Lainnya

“Demi menekan laju penularan Omicron, Pemerintah Indonesia terus meningkatkan upaya skrining ketat di pintu-pintu masuk negara serta menegakkan peraturan karantina tanpa pandang bulu,” Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan COVID-19, Kamis (6/1/2022) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Upaya Pemerintah ini cukup beralasan. Karena, di Indonesia sendiri data penanganan COVID-19 per 5 Januari 2022 mencatat sebanyak 164 kasus Omicron. Kementerian Perhubungan pun memprediksi kedatangan ke Indonesia akan mulai meningkat signifikan per tanggal 5 Januari 2022 hingga beberapa minggu kedepan. Setidaknya sampai minggu ketiga bulan Januari 2022.

“Sehingga langkah antisipasi direncanakan sedemikian rupa. Termasuk keputusan untuk menunda segala bentuk perjalanan yang tidak mendesak dan terencana apalagi dalam jumlah besar. Karena akan memberikan risiko terhadap kebershasilan pengendalian COVID-19 pasKa Nataru,” lanjutnya.

Selain itu, Satgas juga menghimbau Pemerintah dan Satgas COVID-19 di daerah untuk mengencarkan upaya 3T (testing, tracing dan treatment) agar dapat menghindari lonjakan kasus COVID-19 di komunitas akibat varian Omicron. Penelitian menunjukkan bahwa varian Omicron menyebabkan infeksi yang tidak terlalu parah.

“Meskipun begitu saya mohon masyarakat tidak lengah serta tetap waspada melakukan protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari,” saran Wiku.

Dan yang menjadi catatan penting, bahwa sampai kapan pun virus akan terus bermutasi. Ini adalah hal alamiah. Karenanya untuk mengantisipasi penularan dari varian-varian tersebut, protokol kesehatan perlu terus menjadi budaya baru tentunya didukung upaya vaksinasi dan dalam waktu dekat dengan menerima Booster vaksin.
(An)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait