Ketika Berangkat Memancing Tertusuk Pisau Sendiri Akibatnya Maut Menjemput, Ini Kronologisnya

  • Whatsapp

WONOSOBO, beritalima.com | Maut datangnya kapan saja dan dimana saja. Seperti halnya yang dialami Slamet Nurwanto warga desa Durensawit kecamatan Leksono. Ketika berangkat memancing di tengah perjalanan dirinya jatuh dan tertusuk pisau yang dibawanya.

Disampaikan Kades Durensawit, Yanto bahwa warganya tersebut pada Selasa pagi tadi (11/6) memang berangkat memancing ke wilayah desa Timbang.

Bacaan Lainnya

“Waktu di perjalanan Slamet jatuh tertusuk pisau yang dibawa di dalam tasnya.” Katanya.

Sementara itu, Indar salah satu keluarga korban mengungkapkan bahwa sebelum berangkat memancing Slamet pamit kepada ibunya.

Terpisah Kanit Reskrim Polsek Leksono ketika dihubungi awak media ini menjelaskan kronologis kecelakaan yang menimpa korban. Sekira pukul 10.00 wib Slamet Nurwanto berangkat memancing dan sempat beli rokok dan minuman di warung di desa Timbang kecamatan Leksono

“Sekira pukul 12.00 wib saksi Tholip dan Sikyam ketika akan pulang dari sawah. Di jalan setapak mereka melihat korban tergeletak dengan posisi miring dan terdapat luka sobek di punggungnya sebelah kiri.” Jelas AIPTU Sutrisna.

Waktu itu, tambahnya, korban masih menggendong tas peralatan memancingnya.

“Para saksi langsung melaporkan ke Kades dan diteruskan ke Polsek.” Tambah Kanit Reskrim

Berdasarkan oleh TKP diketahui korban jatuh terpeleset di jalan setapak ketika menuju sungai Serayu dan terkena pisau yang dibawa di tasnya.

“Kemungkinan korban sempat mau minta tolong ke warga setelah jatuh. Terbukti tempat darah pertama diketemukan dan lokasi tergeletaknya korban berjarak sekitar 50 m namun dia tidak kuat hingga meninggal.” Pungkas Aiptu Sutrisna.

Ditandaskan Kapolsek Leksono berdasarkan pemeriksaan kepolisian dan tim medis bahwa kematian korban murni kecelakaan.

“Bukan karena penganiayaan atau sebab lain yang melibatkan unsur orang lain.” Tegas Kapolsek Leksono.

“Sementara luka sobek dipunggung korban diperkirakan terkena senjata tajam atau tumpul yang mengakibatkan 2-3rusuk punggung patah dan mengenai paru-paru sehingga mulut dan hidung mengeluarkan darah.” Kata IPTU Suwandi.

Dia melanjutkan bahwa keluarga besar korban telah menerima atas kematian korban dan tidak menuntut kepada siapa pun.

“Keluarga juga menolak jenazah untuk diotopsi.” Pungkas Kapolsek. (Kiram)

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *