Ketika Formalin ‘Mengancam’ Masyarakat Toraja

  • Whatsapp

Penulis Wartawan Berita Lima : Gede Siwa

TORAJA UTARA,beritalima.com-Sadarkah kita ketika ancaman makanan yang kita konsumsi telah terkontaminasi zat formalin….?.Acaman formalin saat ini telah mengentai masyarakat Toraja Utara dan Toraja secara keseluruhnya.Selaku  penulis,hal ini sangat mengusik hati nurani saya untuk menyampaikan kepada masyarakat Toraja bahwa ancaman zat berbahaya itu merupakan bahaya yang dapat mengancam kesehatan serta keselamatan jiwa warga Toraja.

Adanya ikan yang dicurigai menggunakan zat pengawet formalin issu dan kecurigaan masyarakat Toraja sudah cukup santer beredar ditengah-tengah warga Toraja soal ikan yang menggunakan pengawet yang dapat membunuh masyarakat secara pelan-pelan itu yaitu formalin.

Sekedar diketahui,formalin bagi masyarakat Toraja biasanya digunakan untuk mengawetman jenazah agar awet jika proses pemakam masih cukup lama.Lantas bagaimana jadinya jika formalin itu digunakan sebagai zat pengawet untuk mengawetkan ikan,tentunyanya hal tersebut akan berdampak pada kesehatan warga yang mengkonsumsi ikan yang telah menggunakan pengawet tersebut.

Saat ini beberapa makanan pokok di Toraja dicurigai telah menggunakan zat pengawet yang sangat membahayakan kesehatan masyarakat jika bahan makanan tersebut dikonsumsi.Sempat merebak issu sayur-sayuran,seperti tomat,lombok dan jenis bahan makanan pokok lainnya, yang merupakan kebutuhan sehari-hari dicurigai telah mengandung zat pengawet.

Nanun, yang menjadi pertanyaan bagi saya,justru Pemerintah dua Kabupaten ini terkesan menyikapi persoalan ini merupakan hal yang biasa-biasa saja,padahal apa yang telah menjadi kekwatiran masyarakat Toraja mestinya soal makanan yang dicurigai telah mengandung formalin itu harusnya menjadi perhatian Pemerintah, ini menyangkut melangsungan bagi generasi Toraja,guna menciptakan generasi,sehat jasmani dan rohani generasi yang kuat serta bebas dengan makanan mengandung zat berformalin tersebut.

Saya akan mencoba merangkum bebedapa pemberitaan di media on line dan cetak yang menulis adanya ikan berformalin di Tana Toraja hasil operasi tim terpadu menyita ikan yang dinyatakan positip menggunakan zat pengawet ikan berformalin.Begitupun adanya minyak goreng oplosan,minyak goreng yang dicurigai di oplos dengan oli mesin.

Saya pikir dengan adanya kejadian tersebut sudah saat dua Kabupaten ini melakukan langkah pencegahan yang konkrit dengan maksud memotong matarante yang dilakukan oleh oknun-oknum terentu,tentunya  memberikan sanksi hukum yang berlaku bagi oknum tersebut sehingga ada efek jera.

Saya  lihat dari operasi yang sempat saya ikut pada saat operasi dilakukan di perbatasan Kaliakan perbatasan Toraja Utara-Palopo,operasi tersebut kesannya tidak berjalan efektif.Belum lagi operasi tersebut hanya dilakukan enam bulan sekali,hal ini hemat saya sangat tidak efektif.Mestinya dua Kabupaten ini memperlakukan pengawasan secara itensif.Toraja Utara mengawasi pintu masuk ke Toraja di Kaliakan sementara Tana Toraja mengawasi pintu masuk ke Toraja di perbatasan Salubrani.

Adanya temuan ikan yang telah mengandung zat formalin yang diperkirakan sebanyak 30 box,barang bukti tersebut yang telah diamankan oleh Polres Tana Toraja untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.Harapan masyarakat Toraja dengan adanya kejadian ini mestinya kejadian ini membuka mata hati Pemerintah agar lebih intensif lagi melakukan langkah pencegahan soal adanya makanan yang telah terkontaminasi zat pengawet itu.

Masyarakat saat ini menunggu langkah Pemerintah guna melakukan upaya pencegahan sebelum ikan berformalin itu dapat merusak kesehatan masyarakat Toraja.(Gede)

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *