TRENGGALEK, beritalima.com
Mendekati Pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) yang rencananya akan digelar tahun 2020 mendatang, suhu politik dimasing-masing daerah sudah mulai menghangat. Tak terkecuali di Kabupaten Trenggalek, dinamika politik pun terus bergulir.
Sebagaimana hari ini, Selasa, (17/9/2019) ratusan perangkat desa yang tergabung dalam Asosiasi Kepala Desa (AKD) maupun Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Trenggalek antarkan satu perwakilan mereka untuk mendaftar sebagai bakal calon Bupati/Wakil Bupati ke kantor DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kabupaten Trenggalek.
Adalah Puryono, Kepala Desa (Kades) Karangturi, Kecamatan Munjungan yang juga ketua AKD Kabupaten Trenggalek di hari terakhir pendaftaran calon bupati/wakil bupati mendaftar melalui partai pengusung yaitu PDI-P.
Sekretaris DPC PDI-P Kabupaten Trenggalek, Doding Rahmadi kepada awak media menyampaikan bahwa kantornya memang telah membuka pendaftaran kandidat bakal calon pimpinan daerah dimulai tanggal 5 sampai 16 September 2019.
“Saudara Puryono ini sebenarnya mendaftarkan diri sudah kemarin kok, hari ini hanya melengkapi berkas saja,” jelasnya.
Menurutnya (Doding_red), Puryono yang saat ini menjabat sebagai salah satu Kades adalah juga kader senior dari Partai berlambang Banteng moncong putih sejak 25 tahun silam. Namun karena aturan, maka dia non aktif di aktifitas ke-partaian selama menjabat dilingkar hierarki aparatur negara.
“Namun begitu, beliau ini tetap kader militan dari PDI-P. Karena sejak muda sudah aktif dan berkecimpung didunia politik, khususnya sebagai pengurus partai,” imbuhnya.
Ditambahkannya, sebagaimana jadwal yang ada, setelah semua berkas dinyatakan lengkap dan persyaratan sudah sesuai maka tanggal 19 September 2019 akan diadakan ‘vit and propertest’ di DPD Provinsi Jawa Timur.
“Setelah ‘vit and propertest’, kemudian tanggal 23 September nanti dilakukan evaluasi yang hasilnya untuk diajukan ke DPP agar mendapatkan rekomendasi pimpinan,” ujar Doding yang juga salah satu anggota DPRD Kabupaten Trenggalek ini.
Senada, Puryono saat dikonfirmasi beritalima.com, menegaskan jika dirinya memberanikan diri untuk masuk dalam bursa pemilukada ini karena murni ingin memperjuangkan masyarakat utamanya di pedesaan. Dia tidak ingin, desa selalu dinomor duakan dalam proyeksi pembangunan. Sudah waktunya desa menjadi sasaran prioritas.
“Makanya, dengan mengusung cita-cita ‘Trenggalek Unggul’ saya ingin membangun Trenggalek ini agar bisa lebih unggul di segala bidang. Dan semuanya akan diawali dari desa,” tandasnya.
Jadi apapun hasil akhir nanti, lanjutnya, semua akan dikembalikan kepada garis kebijakan partai. Dirinya tidak bisa memaksakan diri untuk mendaftar sebagai calon bupati ataupun wakilnya. Rekomendasi dari DPP akan tetap dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab.
“Kalau rekom dari pusat nanti saya ditempatkan menjadi calon Bupati ya akan dilaksanakan, kalaupun di posisi Wakilpun tetap saya tunaikan. Aturan partai kan memang begitu,” pungkas kades yang juga seorang sarjana pertanian itu. (her)