Ketua DPD RI Dorong Pengusaha Gandeng Petani Jaga Ketahanan Pangan

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengajak para pengusaha di sektor pertanian dan budi daya hortikultura untuk investasi dengan pola kemitraan dengan petani di desa. Selain penting untuk menjaga ketahanan pangan, pola itu juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi di desa.

“Langkah ini harus ditempuh sebagai bagian dari penanggulangan pandemi Covid-19,” kata LaNyalla dalam kunjungan kerja bersama Senator asal Jawa Barat, Oni Suwarman dan Eni Sumarni ke sentra bawang putih di Desa Cirumput, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, Senin (20/4).

Dalam kunjungan itu, rombongan Ketua DPD RI bertemu dan berdialog dengan puluhan petani bawang putih di lokasi yang bermitra dengan PT Kelola Mina Bumi. “Sudah saatnya semua pengusaha di sektor pertanian menerapkan pola kemitraan dengan petani. Bukan lahannya di sewa atau dibeli, lalu petani hanya jadi buruh kerja lepas. Atau yang lebih parah, lahan yang sudah dikuasai pengusaha, dibiarkan menjadi lahan tidur,” kata LaNyalla.

Pada kesempatan serupa, Oni Suwarman mengapresiasi manajemen Kelola Mina Bumi yang menerapkan pola kemitraan serta menyerap hasil panen para petani tersebut dengan harga sesuai yang ditetapkan pemerintah. “Ini tentu sangat bagus. Karena yang sering saya dengar keluhan di desa itu, saat panen harga jatuh karena tidak ada serapan. Sampai ada tomat yang dilemparkan ke jalanan kan,” kata dia.

Senada dengan Oni, Eni Sumarni berharap pemerintah di daerah membantu dan memberi kemudahan kepada para pengusaha yang menerapkan pola kemitraan dengan petani. “Bantu dan beri akses melalui dinas pertanian. Kepala Desa juga harus membantu karena manfaatnya dirasakan warga di desa. Apalagi saat ini, kondisi ekonomi kita terdampak pandemi Covid-19,” urai senator perempuan Provinsi Jawa Barat ini.

Manajemen Kelola Mina Bumi, melalui Direktur Operasionalnya, Agung Jaka Raharja mengungkapkan, dalam tahap awal pihaknya akan menanam bawang putih di areal 500 hektar. Dengan pola mitra dengan petani pemilik lahan. Pihaknya juga membiayai semua item, mulai dari penyiapan lahan sampai panen. Termasuk upah tenaga kerja. Selain itu, pihaknya juga membeli hasil panen sesuai dengan harga yang ditentukan pemerintah.

“Kami juga membagi keuntungan dengan format, 60 persen petani pemilik lahan, 30 persen perusahaan dan 10 persen untuk kepentingan fasilitas umum di desa. Itu sudah komitmen yang ditetapkan pemilik perusahaan ini. Karena prinsip kami, kalau semua bahagia dan mendapat manfaat, insya Allah akan berkah,” tukas Agung.

Pemilik Kelola Mina Bumi, Alan Sinarwan menyatakan, dari 500 hektar lahan itu, yang menjadi mitra sekitar 4.000 petani. Sedangkan tenaga kerja harian atau borongan yang terlibat mulai dari awal hingga panen sekitar 100 ribu. “Karena dari 500 hektar lahan kerjasama kami ini, tersebar di 9 kecamatan di Cianjur,” ungkap dia.

Kepada Ketua DPD RI, Alan meyakini dengan pola yang dia kembangkan, desa akan menjadi kekuatan ekonomi di tengah krisis akibat Covid-19 sehingga selain memberi konstribusi ketahanan pangan, juga mencegah penduduk desa hijrah ke kota besar. Pihaknya juga berharap pemerintah memberi insentif kepada pengusaha yang menerapkan pola kemitraan dengan para petani. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait