JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendukung langkah Pemprov Kalimantan Utara (Kaltara) yang menggeser lokasi pembangunan Kota Baru Mandiri (KBM) Tanjung Selor karena lokasi saat ini dianggap tak layak dibangun gedung-gedung pusat pemerintahan.
Alasannya, lokasi itu adalah lahan gambut dan rawa, sehingga perlu waktu dan biaya besar membangunnya. “Sebaiknya pembangunan KBM Tanjung Selor bukan di daerah resapan air. Selain menelan biaya besar juga makan waktu lama karena perlu proses dengan tahapan panjang. Saya kira jalan terbaik memang menggeser lokasi,” ujar LaNyalla di sela-sela Kunker di Kalimantan Utara, Rabu (26/5).
LaNyalla meminta Pemprov Kaltara mencari lokasi yang lebih aman dan representatif. Sebab, KBM Tanjung Selor akan menjadi pusat pemerintahan sekaligus kawasan permukiman sehingga perlu infrastruktur dengan tata kota lebih nyaman.
“Perlu dikaji ulang mengenai kelayakan pembangunan di wilayah KBM saat ini. Lahan gambut selain resapan, jika dipaksakan dibangun gedung perlu pemadatan tanah dan pembuangan lumpur. Penimbunan didatangkan dari bukit dan gunung di Kaltara. Ini dua pekerjaan yang membuang waktu dan biaya,” jelas LaNyalla.
Belum lagi, pemangkasan gunung atau bukit yang bisa berdampak pada kerusakan lingkungan. Hal ini bisa berakibat fatal kemudian hari, jika tidak dilakukan penanganan dengan baik, seperti terjadi banjir maupun longsor.
Dinilai, masih banyak lahan di Tanjung Selor yang memungkinkan untuk langsung dibangun tanpa butuh pemadatan lahan seperti di KBM Tanjung Selor saat ini. “Yang pasti Kota Baru Mandiri Tanjung Selor nantinya harus dapat memberi multiplier effect pada pengembangan perekonomian daerah dan memberikan kemakmuran bagi masyarakatnya.” (akhir)