Ketua DPD RI: Pembangunan Bendungan di Kupang Perkuat Kedaulatan Pangan NTT

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) mempercepat pembangunan Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang, NTT untuk mendukung produktivitas pertanian.
“Pembangunan bendungan akan memperkuat program Pemerintah dalam bidang ketahanan pangan. “Percepatan pembangunan ini diproyeksikan memenuhi kebutuhan pengairan lahan pertanian di Kupang dalam rangka mensukseskan program kedaulatan pangan dan ketahanan air di NTT,” kata Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dalam keterangan pers yang diterima awak media. Rabu (10/2).

Menurut LaNyalla, pembangunan bendungan di Kupang sangat tepat karena daerah NTT memiliki curah hujan yang sedang bila dibandingkan dengan daerah lain. Adanya Bendungan Manikin ditargetkan dapat mengairi sawah dan lahan pertanian lainnya.

“Bendungan ini dapat memenuhi kebutuhan hingga mencapai 310 hektar dan menjadi sumber air baku, pembangkit tenaga listrik dan berpotensi menjadi destinasi wisata,” terang LaNyalla.

Senator dari Dapil Jawa Timur itu melanjutkan, selain Bendungan Manikin dibangun pula bendungan di Kabupaten Sikka, Nagekeo dan Belu. “Ini langkah strategis Pemerintah dalam upaya meningkatkan perekonomian melalui pemerataan pembangunan menuju masyarakat yang berdaulat di segala bidang,” tutur LaNyalla.

Pembangunan terus digenjot dan diproyeksikan dapat memenuhi kebutuhan irigasi pertanian di Kabupaten Kupang. Konstruksi bendungan mulai dikerjakan 2019 melalui 2 paket Rp 2 triliun. Paket I progres konstruksinya hingga 31 Januari 2021 dengan kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya (Persero), Adhi Karya (Persero) PT Jaya Konstruksi (KSO) dengan kontrak Rp1,02 triliun.

Untuk Paket II Rp 905,2 miliar dilaksanakan kontraktor PT PP (Persero), PT Ashfri Putralora- PT Minarta Dutahutama (KSO) dengan progres fisik 26,46 persen atau lebih cepat dari rencana 25,2 persen. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait